Kabar Duka
Suasana Jelang Pemakaman Sastrawan Prof DR Sapardi Djoko Damono
Hingga pukul 15.28 WIB, suasana pemakaman masih nampak sepi dan pintu masuk menuju area TPBU Giri Tama juga tidak ada penjagaan ketat.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Murtopo
WARTAKOTALIVE.COM, KEMANG - Akses pintu utama menuju Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kabupaten Bogor diberikan tanda bendera kuning.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Minggu (19/7/2020), terdapat white board yang bertuliskan Almarhun Prof DR Sapardi Djoko Damono.
Di dalam white board tersebut juga terdapat tulisan Taman Wijaya Kusuma 146, di mana pemberitahuan tersebut menandakan bahwa jenazah akan dimakamkan di blok tersebut.
• Liang Lahat di TPBU Giri Tama Telah Tergali, dari Sana Penyair Sapardi Djoko Damono akan Berpulang
Hingga pukul 15.28 WIB, suasana pemakaman masih nampak sepi dan pintu masuk menuju area TPBU Giri Tama juga tidak ada penjagaan ketat.
Sebelumnya, pihak keluarga telah meminta dengan segala hormat pelayat tidak diperkenankan mengantar atau hadir di pemakaman.
• Taman Pemakaman Giri Tama Siap Sambut Pemakaman Sastrawan Sapardi Djoko Damono
Hal itu diberlakukan lantaran menerapkan protokol kesehatan dari pemerintah serta persyaratan dari pihak pemakaman.
Sapardi menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Jenazah saat ini disemayamkan di Kompleks Dosen UI Ciputat Jl. Ir . H. Juanda no. 113, Tangsel.
Sesuai rencana keluarga jenazah akan dimakamkan sore hari ini Bakda Ashar di Taman Pemakaman Giri Tama, Kabupaten Bogor.
• Dewi Lestari Unggah Minuman Teh yang Sempat Diseruput Sapardi Djoko Damono Sebelum Wafat
Petugas TPBU Giri Tama, Yusuf membenarkan bahwa pihak keluarga akan tiba di lokasi setelah waktu Ashar.
"Tadi dari pihak keluarga mengatakan setelah Ashar almarhum akan dimakamkan," ujarnya.
Sapardi lahir pada 20 Maret 1940 di Surakarta.
• Ini Kisah Perjalanan dan Karya-karya Sapardi Djoko Damono
Sapardi adalah sastrawan besar Indonesia sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.
Sapardi Djoko Damono pernah menjadi Dekan Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1999-2004.
Beberapa puisinya yang terkenal di masyarakat seperti Hujan Di Bulan Juni, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu, dan lainnya.