Virus Corona

6 Jenis Virus Corona Baru Munculkan 6 Gejala Covid-19 Berbeda kata Imuwan Amerika dan Inggris

Ilmuwan AS dan Inggris menemukan 6 tipe Virus Corona yang menunjukkan gejala yang berbeda-beda.

Editor: Suprapto
dailymail
Ilmuwan temukan 6 tipe Virus Corona yang menunjukkan gejala yang berbeda-beda 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Setelah tujuh bulan ditemukan, Virus Corona kini telah muncul dalam bentuk yang berbeda-beda.

Dan setiap jenis virus yang mematikan itu, memiliki kelompok dan gejala klinis yang berbeda-beda pula.

Demikian pendapat para ilmuwan yang terus melakukan penelitian terkait pandemi Virus Corona atau Covid-19 ini seperti diberitakan dailymail.co.uk hari ini. 

Seperti diketahui, kasus Virus Corona pertama kali ditemukan atau muncul di Wuhan China pada akhir 2019. 

Kasus ini kemudian menyebar ke seluruh dunia secara tepat dan saat ini telah menginveksi 14,2 juta orang lebih dan menyebabkan 601.268 orang meninggal dunia. 

Data yang dikumpulkan oleh aplikasi Covid Symptom Study King's College London, Inggris, digunakan untuk memprediksi pasien mana yang akan memerlukan rawat inap berdasarkan gejala awal mereka.

Para ahli mengatakan temuan ini dapat memiliki implikasi penting untuk mengidentifikasi dan merawat mereka yang lebih rentan dan akan menderita jenis Covid sebelum kemungkinan gelombang kedua.

Tiga gejala Virus Corona paling utama adalah batuk terus menerus, demam, dan kehilangan kemampuan untuk mencium (bau). 

Gejala Virus Corona lainnya adalah sakit kepala dan diare.

Para peneliti mempelajari apakah gejala tertentu cenderung muncul bersama.

Mereka menggunakan data yang dikumpulkan dari 1.600 pasien Covid di Inggris dan Amerika Serikat antara Maret dan April 2020.

Penelitian - mengidentifikasi enam kelompok gejala yang mewakili enam jenis Covid-19.

Cluster-cluster ini menjadi semakin parah, mulai dari yang memiliki gejala seperti flu tanpa demam hingga demam yang diikuti oleh juga menderita diare.

Kemudian ada tiga cluster 'parah' - yang pertama menyebabkan kelelahan, yang kedua kebingungan dan yang terakhir menyebabkan masalah perut dan pernapasan.

Tim kemudian menemukan bahwa pasien lebih cenderung memiliki jenis parah ini jika mereka lebih tua, kelebihan berat badan dan menderita kondisi yang mendasarinya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved