Berita Video
VIDEO : Viral di Twitter Makan Mie Ayam Bayar Seikhlasnya, Bantu Sesama Saat Pandemi Corona
Viral di Media Sosial Twitter Mie Ayam Marta di Lotte Mart Fatawati Jakarta Selatan Bisa Makan Mie Ayam dan Bayar Seikhlasnya Lewat Kotak Amal
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Muhamad Rusdi
“Sebelum inisiatif ini viral, rata-rata karyawan di sini nggak ada yang lulus SMA, cuma lulus SD, SMP bahkan ada juga yang nggak sekolah. Sempat juga ada yang mantan narapidana. Menurut saya mereka sama aja, mereka ingin kerja tapi karena persyaratan tempat kerja tinggi jadi nggak bisa dapat kesempatan itu,” jelasnya.
Cara bertahan
Restu mengaku dari inisiatifnya tersebut, ia tidak mengambil untung sama sekali.
Semua keuntungan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.
Lantas, bagaimana usaha itu bertahan, terlebih pengunjung yang datang juga hanya bayar seikhlasnya?
Menurut Restu hal tersebut terbantu dari unit usaha kuliner lain yang Restu kelola, yakni Nami Grill yang berkonsep Korean BBQ serta Gudeg Marta yang lokasinya menjadi satu dengan Mie Ayam Marta.
“Ada unit usaha lain yang saya kelola (Nami Grill, Gudeg Marta), unit bisnis ini yang mendukung keberlangsungan inisiatif bayar seikhlasnya ini,” ungkapnya.
• VIDEO: Curhatan Ojol Tiga Bulan Tak Narik Penumpang Hingga Puasa Makan
Respon positif
Awalnya ia tidak menyangka unggahan inisiatifnya ini akan viral di media sosial dan mendapat respon positif oleh masyarakat.
Hal berimbas dari meningkatnya jumlah porsi pemesanan mie ayam, terutama setelah viral.
“Sebelum viral, pesanan mie ayam rata-rata 20-50 porsi dalam sehari selalu habis, semenjak viral di jam makan siang saja langsung habis 50 porsi. Nanti ramai lagi biasanya sore hari,” ungkapnya.
Menurut Restu selama PSBB Transisi, ia tetap membuka ketiga gerai kulinernya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membuat tanda batasan jarak 1,5 meter untuk penerapan physical distancing dan memakai masker.
Para karyawan pun di bekali dengan masker dan face shield.
“Selama pandemi lebih banyak yang take away,” ungkap restu.
Saat ditanya sampai kapan inisiatif ini akan berjalan, Restu mengungkapkan, bahwa inisiatif ini akan berjalan sampai kapan pun selama ia masih mampu menjalaninya.