Sebanyak 50 Persen Anak Didiknya Tak Punya HP, Guru Kunjungi Rumah Murid untuk Belajar Kelompok

Selain masalah tersebut, sekolah yang berada di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing ini sulit jaringan internet.

Editor: Dedy
Warta Kota/Andika Panduwinata
Suherni selaku Guru Kelas 6 dan Andri operator sekolah. 

Permukimannya berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.

“Bahkan ada yang jual handphone-nya untuk kehidupan sehari -hari,” ungkap Suherni.

Jaringan sinyal susah

Kendala yang terjadi selama proses belajar mengajar melalui daring atau online saat pandemi di SDN Kedaung Wetan 2, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, bukan hanya banyaknya anak didik yang tidak memiliki handphone.

"Kemarin saya ngajar kelas 5, hanya sekitar 50 atau 60 persen yang sudah mempunyai handphone untuk belajar online," ujar Suherni.

Selain masalah tersebut, sekolah yang berada di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing ini sulit jaringan internet.

"Susah sinyal juga," ucapnya.

Menurut Suherni, sulitnya sinyal dikarenakan sekolah jaraknya berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Pesawat juga sering lewat, jadinya jaringan agak terganggu," kata Suherni.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved