Berita Bekasi

Ada 18 Warga Terkena DBD, Perumahan Mustika Grande Dilakukan Fogging

Perumahan Mustika Grande, Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah dengue (DBD

Penulis: Muhammad Azzam |
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Ilustrasi: Perumahan Griya Pratama, RW 34, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, dilakukan penyemprotan pestisida atau fogging nyamuk, pada Selasa (23/6/2020). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Muhammad Azzam

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Perumahan Mustika Grande, Kelurahan Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi dilakukan fogging untuk memberantas nyamuk demam berdarah dengue (DBD), pada Selasa (14/7/2020).

Fogging dilakukan menyusul sebanyak 18 warga di perumahan tersebut terkenda DBD. Kegiatan fogging ini dilakukan oleh Kalbe dengan produk Entrostop dan Handy Clean.

Ismuri, Wakil Ketua BPD (badan permusyawaratan desa) mengatakan sebanyak 18 warga yang terkena DBD rata-rata menimpa anak-anak.

"Karena wilayah sini penduduk sangat padat sekali dan juga saluran air yang menjadi salah satu penyebab tumbuhnya jentik-jentik nyamuk," kata Ismuri.

Ia mengaku sangat terbantu dengan di lakukannya fogging pada perumahan tersebut, sebab dapat membantu mencegahan DBD.

"Ini akhirnya difogging, biar jentik nyamuk mati dan cegah DBD," ungkap dia.

Sementara itu, Ristanto Area Activition Kalbe Consumer Health Divition melalui Produk Entrostop dan Handy Clean menjelaskan bahwa selain fogging.

Pihaknya jugha melakukan kerja bakti warga serta mengedukasi warga terhadap budaya bersih dan sehat.

"Kita inginkan ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih. Termasuk kenalkan produk Entrostop sebagai obat diare dan Handy Clean sebagai hand sanitizer 70 persen alkohol serta double moisturizer dengan aroma lavender," beber dia.

Selain melakukan fogging di wilayah tersebut, pihaknya juga melakukan lomba kebersihan lingkungan dan kegiatan lainnya.

Ristanto mengungkapkan dilakukannya penyemprotan ini, diharapkan masyarakat bisa terhindar dari penyakit DBD di tengah pandemi Covid-19. DBD ini tidak kalah bahaya dengan Covid-19.

"Ya kita bantu warga agar lingkungannya terbebas dari nyamuk aedes aegypti. Tim menyasar bagian dalam dan luar rumah agar sarang dan jentik nyamuk benar-benar mati," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr. Sri Enny Mainarti mengatakan bahwa kasus DBD mengalamu penurunan pada tahun ini dibandingkan tahun 2019 lalu.

Tercatat sepanjang Januari hingga Februari 2020 hanya ada 51 orang warga Kabupaten Bekasi terserang DBD.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved