Berita Tangerang Selatan

Puluhan Mahasiswa Geruduk Kantor Airin Pertanyakan Transparansi Anggaran Covid-19

Koordinator aksi HMI Komfaktek Cabang Ciputat, Doni mengatakan pihak Pemkot Tangsel enggan memaparkan secara rinci anggaran untuk covid-19

Warta Kota/Rizki Amana  
Massa aksi menuntu keterbukaan anggaran penanganan covid-19 di depan halaman Kantor Wali Kota Tangsel 

WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Kantor Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany digeruduk puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komfaktek Cabang Ciputat pada Senin, 13 Juli 2020 sekitar pukul 13.00 WIB.

Puluhan mahasiswa tersebut menggeruduk Kantor Airin dengan maksud mempertanyakan transparansi anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel dalam menanggulangi sutuasi pandemi covid-19 yang melanda.

Koordinator aksi HMI Komfaktek Cabang Ciputat, Doni mengatakan pihak Pemkot Tangsel enggan memaparkan secara rinci anggaran yang telah terpakai dalam penanaganan bencana non alam ini.

VIDEO: Sekolah di Banten Usul Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka, Gubernur Bilang Begini

VIDEO: Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Rudapaksa Bergilir Remaja Warga Serpong Utara Sampai Tewas

Bahkan, pihaknya menemukan beberapa poin catatan merah terhadap anggaran yang digunakan Pemkot Tangsel terkait biaya belanja tak terduga (BTT) ini.

jadi di dalam pengelolaan anggarannya, Pemerintah Pusat kan mengeluarkan kebijakan relaksasi anggaran. kemudian tangsel pun mengacu pada pada regulasi itu, Inpres nomor 4 tahun 2020.

"Di Tangsel anggaran untuk covid-19 itu bentuknya biaya tidak terduga. menurut hasil kajian kami BTT ini menggunakan anggaran di atas Rp 151 miliar. Kemudian didalam penyerapannya baru diangka Rp 24 miliar, itu yang kemudian kita pertanyakan Rp 24 miliar dipakai untuk apa saja," kata Doni saat menggelar aksi di Kantor Wali Kota Tangsel, Ciputat, Senin (13/7/2020).

Pengawasan Pasar Rawa Badak, Petugas Temukan Wadah Air Untuk Cuci Tangan Tidak Ditutup

"Karena kita tidak menemukan rincian anggaran digunakan untuk apa saja. karena skala prioritas dari BTT adalah satu soal stabilitas ekonomi, kedua jaring pengaman sosial atau bantuan sosial, yang ketiga adalah alat kesehatan atau bidang kesehatan," lanjutnya.

Doni menjelaskan selama beberapa bulan pandemi covid-19 melanda wilayah Kota Tangsel, tak satupun keterbukaan penggunaan anggaran dikeluarkan Pemkot Tangsel.

Pihaknya pun menilai tindakan ketertutupan informasi penggunaan anggaran turut mencederai praktik birokrasi pada kepemimpinan Airin.

Rasakan Pengalaman Baru, Bek Persija Rezaldi Hehanussa Lebih Tanggung Jawab Setelah Menikah

"Karena pemerintah yang tidak transparan mendekatkan indikasi pada praktik korupsi, kolusi dan nepotisme," jelas Doni.

Kendati telah menggelar aksi lebih dari satu jam, tak ada seorang pun dari pihak perwakilan Pemkot Tangsel yang menemui para peserta aksi.

Mendapati sikap tersebut, peserta aksi berjanji bakal membawa jumlah massa aksi yang lebih banyak bila Pemkot Tangsel tak juga membuka transparansi anggaran penanganan covid-19.

VIDEO: Kebakaran Rumah di Bekasi, Dua Penghuni Tewas Berpelukan di Kamar, Satu di Kamar Mandi

"Jika Pemkot tidak memberikan klarifikasi dan tidak melaporkan rincian anggarannya dalam waktu satu minggu, kita akan melakukan aksi langsung dengan masa yang sebanyak-banyaknya," tandasnya. (m23)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved