Virus Corona Jabodetabek

Pandu Riono: Kesadaran Masyarakat Jakarta Soal Pencegahan Penyebaran Virus Corona Masih Rendah

Pakar Epidemiologi dari UI Pandu Riono menilai, kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta disebabkan karena kesadaran masyarakat rendah.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Kompas TV
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono dalam kanal YouTube Kompas TV, Kamis (28/5/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI)  Pandu Riono menilai, kasus virus corona atau Covid-19 di Jakarta disebabkan karena kesadaran masyarakat rendah.

Kesadaran masyarakat rendah, kata Pandu Riono, dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Menurut dia, untuk menghentikan penyebaran virus corona, masyarakat harus rajin mempraktikkan sikap 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan secara rajin dan menjaga jarak minimal satu meter.

“Pengetesan yang dilakukan Pemprov DKI sudah bagus, tapi penduduknya itu yang nggak mau, atau rendah sekali mempraktikkan 3M,” kata Pandu, Senin (13/7/2020).

Mujiyono Sebut Kasus Virus Corona Meroket Kembali Akibat Warga Salah Persepsi New Normal

Sebagian Besar Pedagang Cempaka Putih yang Positif Virus Corona Orang Tanpa Gejala

Menurut pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, perilaku 3M merupakan kunci sukses untuk menghindari wabah Covid-19.

Bahkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan pada April-Mei 2020 lalu, dianggap tidak ada gunanya jika masyarakat tetap abai terhadap pencegahan Covid-19.

“Selama penduduk patuh protokol, itu bisa dikendalikan (wabah Covid-19),” ujar Pandu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan kasus harian Covid-19 pada Minggu (12/7/2020) berada di angka tertinggi mencapai 404 orang.

Pasar Cempaka Putih Ditutup 3 Hari Setelah 41 Pedagang Dinyatakan Positif Virus Corona

Update Virus Corona Depok 12 Juli 2020, Ini Jumlah Pasien Positif, Sembuh, dan Meninggal

Bahkan tingkat positivity rate saat ini naik dua kali lipat menjadi 10,5 persen, padahal standar Organsiasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal lima persen.

Melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan klarifikasi soal Covid-19 di Jakarta.

"Tadi pagi pada pukul 10.00, Dinas Kesehatan melaporkan kasus baru di Jakarta. Dalam seminggu terakhir ini, kita tiga kali mencatat rekor baru penambahan (Covid-19) harian,” kata Anies Baswedan, Minggu (12/7/2020).

“Hari ini adalah yang tertinggi sejak kita menangani kasus di Jakarta, ada 404 kasus baru," kata Gubernur DKI Jakarta ini.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved