Pandemi Covid-19, Omzet Seragam Sekolah di Pasar Koja Baru Anjlok hingga 70 Persen

“Biasanya dua minggu sebelum hari pertama sekolah sudah ramai. Ini baru sekarang ini aja baru rame, 1-2 hari ini lah,” kata Lutfi.

• Masih Ada Zona Merah di Wilayah DKI, Jadi Kendala PMI Lakukan Jemput Bola Donor Darah

Seragam sekolah yang dijualnya bervariasi mulai dari Rp 100-130 ribu per stel untuk SD dan Rp 180 ribu per stel untuk SMP dan SMA.

Namun yang paling banyak diburu adalah seragam SD.

“Kenapa seragam SD yang paling banyak? Karena kan langsung pake seragam mereka pas masuk sekolah.

"Kalau SMP dan SMA, masih pake yang lama pas awal-awal masuk sekolah,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, sejumlah pembeli memadati toko seragam sekolah.

Meski cukup ramai, orangtua yang membeli seragam sekolah tidak sampai berjubel dan masih dalam kondisi wajar.

Selama Belajar di Rumah Siswa Tetap Pakai Seragam Sekolah

Dinas Pendidikan Kota Depok memberlakukan kebijakan baru dalam penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau virtual untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Saat melakukan PJJ, para siswa diharuskan menggunakan seragam sekolah.

“Siswa nantinya tetap menggunakan seragam sekolah saat PJJ. Jadi, terpantau kalau di jam belajar anak-anak harus di rumah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, dalam keterangan resminya, Kamis (2/6/2020).

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP Disdik Kota Depok, Mulyadi mengatakan belajar dengan sistem PJJ ini merupakan kegiatan yang baru dalam dunia pendidikan.

Mulyadi berharap para guru di masing-masing satuan pendidikan dan juga orang tua dapat memersiapkan PJJ dengan baik.

Sebab PJJ harus ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) dan sarana dan prasarana yang memadai agar PJJ dapat berjalan optimal.

“Karena itu, masing-masing sekolah perlu melakukan pembahasan dan pelatihan untuk guru, agar semuanya bisa menyiapkan instrumen pembelajaran yang sesuai,” katanya.