Berita Internasional

Waspada, Wabah Baru dari China yang Belum Ditemukan Vaksinnya

Otoritas kesehatan di China mengkonfirmasi pada hari Minggu bahwa ada kasus positif demam berdarah yang belum ditemukan vaksinnya.

Editor: Dodi Hasanuddin
Warta Kota
Ilustrasi nyamuk demam berdarah dangue. 

Kasus-kasus demam berdarah terus meningkat di seluruh Asia selatan.

Bahkan dalam sebulan terakhir di Singapura, dilaporkan dengan lebih dari 1.000 infeksi mingguan.

Menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA), lebih dari 15.000 kasus telah dicatat di Singapura saja tahun ini, dengan setidaknya 16 kematian diketahui.

Itu terjadi ketika otoritas kesehatan mengkonfirmasi kasus-kasus wabah pes (bubonic plague) di wilayah Inner Mongolia, China selama akhir pekan.

Pejabat mengonfirmasi kasus positif di provinsi Bayan-Ulgii, setelah bocah 15 tahun terkena infeksi.

Wabah pes, dikenal sebagai "Black Death (Kematian Hitam)" di Abad Pertengahan setelah membunuh lebih dari 100 juta orang.

Penyakit ini dibawa oleh tikus dan wabah baru ini terkait orang yang memakan marmot - sejenis tupai.

Gejala seperti flu termasuk demam, kedinginan, sakit kepala, dan merasa lemah.

Lantaran Dicekal, Inul Daratista Sempat Ragu Meniti Karier di Dunia Musik Indonesia

Ramalan Zodiak Jumat 10 Juli 2020 Virgo Raih Peluang, Pisces Lembur, Taurus Dipercaya Bos nih

Dikhawatirkan lebih dari 30 orang lainnya mungkin juga tertular penyakit yang sangat menular ini dan mereka telah dikirim untuk pengujian.

November lalu empat kasus yang dilaporkan terdeteksi di wilayah tersebut - termasuk dua wabah pneumonik, varian yang lebih mematikan.

Dr Narangeral, kepala kementerian kesehatan di Mongolia, mengatakan: "Kondisi anak telah membaik dan ada laporan bahwa demam telah turun dan rasa sakit di kelenjar ketiak telah berkurang.

“Kami juga mengambil kendali penuh atas 34 suspect dalam kontak pertama. Sampel dari anak akan dikirim pada pukul 22:00 malam ini untuk pengujian.

"Ini adalah wabah kedua di negara kami. Kasus wabah marmot juga telah dilaporkan di Inner Mongolia, China.

"Dalam hal ini, Rusia kemarin mulai mengambil tindakan untuk melarang perburuan marmot.

"Sementara negara tetangga kita memperhatikan dengan seksama, warga kita diperingatkan untuk tidak berburu dan makan marmot secara ilegal dan mengikuti saran mereka."

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved