Virus Corona Jabodetabek
Puskesmas Limo Depok Buka Layanan Rapid Test Khusus OTG, ODP, dan PDP, Ini Jadwal dan Kuotanya
Puskesmas Limo tidak membatasi diri berdasarkan wilayah tempat tinggal warga yang akan diperiksa. Di luar kecamatan ini juga diperbolehkan.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Fred Mahatma TIS
WARTAKOKTALIVE.COM, JAKARTA - Bagi warga Depok yang ingin mengetes kesehatannya apakah terjangkit Covid-19 atau tidak bisa langsung mendatangi Puskesmas Limo.
Pasalnya, Unit Pelayanaan Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Limo turut menyediakan layanan pemeriksaan Swab dan rapid test Covid-19.
• Update Covid-19 Depok 10 Juli 2020, Pasien Positif 864, Sembuh 635, Meninggal 36
Namun demikian, mereka yang diperbolehkan mengikuti tes hanya untuk kategori tertentu alias bukan warga umum.
Mereka yang diperbolehkan adalah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP).
• Seluruh Guru di Depok Diimbau Jangan Berlebihan Berikan PR Selama Pembelajaran Jarak Jauh
• Bertambah 1 Kelurahan yang Bebas Kasus Positif Covid-19 di Depok
Untuk semua kategori ini, Puskesmas Limo tidak membatasi diri berdasarkan wilayah tempat tinggal.
Melainkan untuk seluruh warga Depok walaupun secara kecamatan tidak masuk salam area Kecamatan Limo.
“Per 31 Juni kami menerima pemeriksaan Swab maupun rapid test untuk pasien dari wilayah lain selain Limo,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Limo Winarni Naweng Triwulandari dalam keterangan tertulis, Jumat (10/7/2020).
• VIDEO: Sebelum Dipajang, Sapi di Mal Hewan Qurban Haji Doni Depok Dikarantina Dua Kali
Jadwal dan kuota
Pengetesan tidak dilakukan setiap hari melainkan pada waktu-waktu tertentu saja yakni setiap hari Selasa, Kamis, dan Jumat.
Untuk setiap kali tesnya, jumlah peserta dibatasi sebanyak 15 pasien saja.
“Langkah ini untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pemeriksaan Covid-19. Agar tidak perlu jauh ke Labkesda Kota Depok yang ada di Cimanggis,” katanya.
Guna memaksimalkan layanan tersebut, Winarni mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan beberapa tenaga medis.
Antara lain, dua petugas terlatih, satu dokter, dan satu Ahli Teknologi Laboratorium Medik.
“Jumlah petugas yang terlatih ini akan terus ditambah dengan metode in house training,” paparnya.