Kesehatan
Hanya 15 Detik, Betadine Mouthwash and Gargle Efektif Bunuh Virus Sars Cov-2 Penyebab Covid-19
WHO menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari kebersihan diri untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi, termasuk Covid-19
SATGAS COVID-19 PB PDGI dan Guru Besar Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Prof Drg Rahmi Amtha, MDS. Sp.PM, PhD mengatakan, “Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan antiseptik sebagai bagian dari personal hygiene (kebersihan diri) untuk mengurangi paparan dan transmisi penyakit/infeksi, termasuk COVID-19 .”
“Selama masa pandemi COVID-19, penggunaan APD (alat pelindung diri) dan praktik hand hygiene oleh nakes (tenaga kesehatan) tidaklah cukup, melainkan harus dilengkapi dengan praktik oral and respiratory hygiene, seperti berkumur sampai dengan tenggorokan atau yang kita kenal dengan ber-gargle,” paparnya.
Hal ini, lanjut Prof Rahmi, disebabkan virus load terbanyak ada di nasofaring dan orofaring yang menjadi reservoir utama penyebaran droplet atau aerosol .
Adapun saliva mengandung konsentrasi tinggi COVID-19 sebanyak 1,2 x 108 kopi/mL .
Maka sesuai dengan jurnal kesehatan, direkomendasikan bagi nakes untuk berkumur dan ber-gargle dengan PVP-I 0,5% - 1% dalam rongga mulut hingga tenggorok selama 30 detik, setiap 4 jam sekali hingga 4 kali sehari.
“Terutama bagi nakes yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terduga/terkonfirmasi positif COVID-19; menangani prosedur berisiko tinggi pada pasien tidak bergejala; berada di daerah berisiko tinggi COVID-19; mengalami keterbatasan APD; serta sebelum dan setelah kontak dengan pasien.,” urai Prof Rahmi.
Kebersihan rongga hidung
Medical Affairs Manager Mundipharma Indonesia, dr Rini Cendika mengatakan, “Selain menjaga kebersihan mulut dan tenggorok dengan PVP-I, nakes juga perlu menjaga kebersihan rongga hidung yang merupakan salah satu jalan masuk dan reservoir dari SARS-CoV 2.”
Adapun Iota-Carrageenan, lanjutnya, dapat secara efektif membantu menurunkan viral load di rongga hidung, dengan pertimbangan cara kerja Iota-Carrageenan yang dapat melapisi dinding mukosa hidung dan mencegah virus untuk menempel pada reseptor untuk bereplikasi.
“Hal ini menjadikan penggunaan Nasal Spray Iota-Carrageenan suatu alternatif perlindungan tambahan untuk rongga hidung selama pandemik ini,” tutur dr Rini.
Diterapkan dan dibuktikan
Penggunaan BETADINE® Mouthwash and Gargle dengan PVP-I 1% dan BETADINE® Nasal Spray dengan Iota-Carageenan sesuai dengan protokol respiratory yang disarankan, sudah diterapkan dan dibuktikan efektivitasnya oleh Dokter Spesialis Paru RSUD Saiful Anwar Malang, Dr dr Susanthy Djajalaksana, Sp.P (K) FISR.
Selain itu juga oleh Pakar Farmakologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr dr Rustamadji, M.Kes serta Dokter Spesialis Paru RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, dr Yulia Kartina, Sp.P.
Menurut Dokter Spesialis Paru RSUD Saiful Anwar Malang, Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, Sp.P (K) FISR, penerapan 3M (Mencuci Tangan, Menggunakan Masker dan Menjaga Jarak) saja tidak cukup hidung untuk putus dan cegah rantai infeksi COVID-19. Namun, juga perlu menjaga kebersihan mulut dan rongga hidung.
Hal senada dikatakan oleh Pakar Farmakologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. dr. Rustamadji, M.Kes.
Dia mengatakan, “Pada nakes layanan primer yang menghadapi pasien reaktif, kami memberikan PVP-I sebanyak 3-4 kali sehari, dan semprot hidung yang mengandung Iota-Carrageenan. Bagi pasien, kami berikan PVP-I gargle dengan penggunaan sebanyak 3-4 kali sehari.”
“Berdasarkan data definit dan empiris, penambahan gargle untuk nakes juga memperlihatkan hasil yang baik dan menambah proteksi yang lebih baik,” imbuhnya.