Virus Corona

Kasus Corona Masih Tinggi, Dokter Reisa: Ngga Usah Takut Berlebihan tapi Jangan Kelewat Santuy

Reisa mengimbau, masyarakat supaya tidak bepergian keluar rumah jika memang tidak mendesak.

Editor: Feryanto Hadi
Dok BNPB
Dokter Reisa mengingatkan siswa dan guru tetap gembira selama belajar daring 

“Mari kita doakan bersama dan kita dukung kesuksesan upaya penting ini,” tambah dr. Reisa.

Ingat Pesan Dokter Reisa Bila Sudah Tak Sabar Ingin Cukur dan Perawatan Wajah

Berkah Terbesar Dirasakan Hamish Daud di Tengah Pandemi Corona, Raisa Kini Pandai Memasak

Dokter Reisa mengingatkan siswa dan guru tetap gembira selama belajar daring
Dokter Reisa mengingatkan siswa dan guru tetap gembira selama belajar daring (Dok BNPB)

Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin yang ditemukan nanti diprioritaskan kepada populasi berisiko, yakni kaum lanjut usia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid.

Upaya yang masih berlangsung ini dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan vaksin Indonesia maupun kerja sama dengan pihak luar.

“Bukti bahwa bukan hanya kita, di Indonesia, yang bergotong royong tapi semua warga negara menunjukkan kekompakan melawan pandemi bersama-sama,” lanjutnya.

Dokter Reisa mengatakan bahwa kita patut optimis Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya dari 15 tahapan yang harus dipenuhi.

Setelah Gagal Menikah, Cita Citata Lakukan Hal Ini untuk Bangkit dari Duka Cinta

Minta Kegagalan Nikahnya Tidak Dibesar-besarkan, Cita Citata: Ini Privasi Hidup Saya

 

Saat ini calon vaksin asal indonesia telah berhasil melalui 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya. Proses selanjutnya ini membutuhkan waktu lebih lama.

Menurutnya, Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri kita sendiri, untuk melindungi bangsa sendiri dan juga penduduk dunia lainnya.

“Meski demikian, vaksin yang ditemukan di negara lain juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kekebalan tubuh kita,” ujarnya.

 

Sementara itu, perkembangan terhadap penelitian vaksin juga terjadi di beberapa negara.

Chika Jessica Mengaku Didekati Banyak Pria, Tapi Belum Ada yang Serius Mengajaknya Menikah

Rumah Mewah Milik Anang Hermansyah Mendadak Laku Terjual, Ashanty Kini Bingung Cari Rumah Pengganti

Setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap uji klinis pada saat ini, ada lima calon vaksin di tes China, tiga di Amerika Serikat, dua di Inggris dan dua uji coba mengambil tempat di Australia, Jerman dan Rusia.

Dokter Reisa mengatakan bahwa sudah enam bulan dunia berhasil mengidentifikasi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Banyak anggota masyarakat yang makin penasaran vaksin penangkal virus corona jenis ini dapat ditemukan, diproduksi dan diberikan kepada penduduk dunia.

Vaksin ini dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan buatan terhadap COVID-19 dan akhirnya mengakhiri pandemi ini.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved