Virus Corona
Kasus Corona Masih Tinggi, Dokter Reisa: Ngga Usah Takut Berlebihan tapi Jangan Kelewat Santuy
Reisa mengimbau, masyarakat supaya tidak bepergian keluar rumah jika memang tidak mendesak.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penularan COVID-19 masih terjadi di tengah masyarakat hingga saat ini.
Selama vaksin untuk melawan virus SARS-CoV-2 belum ditemukan, setiap individu harus melindungi diri dengan patuh dan disiplin protokol kesehatan.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Gugus Tugas Nasional ini, dr. Reisa Broto Asmoro berpesan, sebelum vaksin tersebut ada, setiap individu tetap wajib melindungi diri dari COVID-19.
Reisa mengimbau, masyarakat supaya tidak bepergian keluar rumah jika memang tidak mendesak.
• Sarwendah Tan Mendadak Melankolis, Sebut Akan Berusaha Membahagiakan Diri Sendiri
• Puncak Keterpurukan Baim Wong, Gagal Bisnis hingga Terlilit Utang Rp1,5 Miliar
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mencegah penularan virus corona.
"Inget yaa pandemi masih ada, resiko penularan masih tinggi. Kalo nggak perlu-perlu amat, nggak usah keluar rumah dulu please. Jaga kesehatan, jaga kebersihan," tulis dokter Reisa diakun Instagramnya, dikutip Wartakotalive.com, Kamis (9/7/2020).
Dokter Reisa mengingatkan pentingnya menjalankan protokol kesehatan.
"Inget terusss protokol kesehatan. Pokoknya kalo mesti kerja keluar rumah, inget pake masker terus ya. Pakenya yang bener, nutupin hidung & mulut juga. Matching-in sama warna baju juga boleh, hehe yang penting bawa extra kalo pergi-pergi ya.
• Masa Tua Mpok Atik, Jualan Kelapa untuk Penuhi Kebutuhan Hidup
• Bongkar Hubungan Ayu Ting Ting dan Didi Riyadi, Iis Dahlia: Komunikasi Semakin Intens
Soalnya maximal kan cuma 4 jam harus ganti, apalagi kalo basah/lembab.
Jangan lupa cuci tangan yg bener, trus jangan suka lupa megang-megang muka dengan tangan kotor. Apalagi area rawan kayak mata, hidung & mulut.
Sama satu lagi, penting niiih, jaga jarak aman. Kira2 aja 1-2 meter gitu satu sama lain. Pokoknya selalu waspada.
Nggak usah ketakutan berlebihan, biar nggak stress tapi ya jangan kelewat santuy juga. Stay safe & stay healthy ya lovely people," tandas dokter Reisa.
Dokter Reisa bicara vaksin
Dokter Reisa menyampaikan bahwa Ketua Konsorsium Riset dan novasi COVID-19 dari Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin lokal akan diproduksi massal.
Di samping itu, vaksin diharapkan dapat tersedia bagi masyarakat Indonesia pertengahan 2021.
“Mari kita doakan bersama dan kita dukung kesuksesan upaya penting ini,” tambah dr. Reisa.
• Ingat Pesan Dokter Reisa Bila Sudah Tak Sabar Ingin Cukur dan Perawatan Wajah
• Berkah Terbesar Dirasakan Hamish Daud di Tengah Pandemi Corona, Raisa Kini Pandai Memasak

Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin yang ditemukan nanti diprioritaskan kepada populasi berisiko, yakni kaum lanjut usia atau dan mereka yang punya penyakit penyerta atau komorbid.
Upaya yang masih berlangsung ini dilakukan dengan bekerja sama dengan perusahaan vaksin Indonesia maupun kerja sama dengan pihak luar.
“Bukti bahwa bukan hanya kita, di Indonesia, yang bergotong royong tapi semua warga negara menunjukkan kekompakan melawan pandemi bersama-sama,” lanjutnya.
Dokter Reisa mengatakan bahwa kita patut optimis Indonesia dapat menghasilkan vaksin COVID-19 sendiri dalam waktu secepatnya dari 15 tahapan yang harus dipenuhi.
• Setelah Gagal Menikah, Cita Citata Lakukan Hal Ini untuk Bangkit dari Duka Cinta
• Minta Kegagalan Nikahnya Tidak Dibesar-besarkan, Cita Citata: Ini Privasi Hidup Saya
Saat ini calon vaksin asal indonesia telah berhasil melalui 8 tahapan dan akan menuju ke 7 langkah berikutnya. Proses selanjutnya ini membutuhkan waktu lebih lama.
Menurutnya, Indonesia pun telah setuju melakukan upaya bersama memproduksi vaksin untuk melindungi diri kita sendiri, untuk melindungi bangsa sendiri dan juga penduduk dunia lainnya.
“Meski demikian, vaksin yang ditemukan di negara lain juga akan bermanfaat untuk menumbuhkan kekebalan tubuh kita,” ujarnya.
Sementara itu, perkembangan terhadap penelitian vaksin juga terjadi di beberapa negara.
• Chika Jessica Mengaku Didekati Banyak Pria, Tapi Belum Ada yang Serius Mengajaknya Menikah
• Rumah Mewah Milik Anang Hermansyah Mendadak Laku Terjual, Ashanty Kini Bingung Cari Rumah Pengganti
Setidaknya ada beberapa vaksin dalam tahap uji klinis pada saat ini, ada lima calon vaksin di tes China, tiga di Amerika Serikat, dua di Inggris dan dua uji coba mengambil tempat di Australia, Jerman dan Rusia.
Dokter Reisa mengatakan bahwa sudah enam bulan dunia berhasil mengidentifikasi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Banyak anggota masyarakat yang makin penasaran vaksin penangkal virus corona jenis ini dapat ditemukan, diproduksi dan diberikan kepada penduduk dunia.
Vaksin ini dibutuhkan untuk menciptakan kekebalan buatan terhadap COVID-19 dan akhirnya mengakhiri pandemi ini.