Breaking News

BREAKING NEWS: Maria Pauline Lumowa Tiba di Bandara Soetta setelah Buron 17 Tahun, Dijemput Menteri

Buron 17 tahun Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Soekarno Hatta setelah dijemput Menkum dan HAM Yasonna Laoly

Editor: Suprapto
(KOMPAS TV/Arsip Kemenkumham)
Buron tersangka pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Soekarno-Hatta usai diekstradisi dari Serbia, Kamis (9/7/2020). 

* Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Soekarno Hatta

* Bobol Bank BNI Rp 17 Triliun

* Buron 17 tahun Maria Pauline Lumowa diekstradisi dari Serbia 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Tersangka pembobol Bank BNI Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banteng, Kamis (9/7/2020) siang ini.

Maria Pauline Lumowa turun dari pesawat Garuda Indonesia sekitar pukul 10:47 WIB.

Tersangka yang kabur ke Serbia ini baru saja diekstradisi dari negara tersebut.

Maria Pauline Lumowa selama sekitar 17 tahun dinyatakan buron dan berpindah-pindah di luar negeri.

Maria Pauline telah ditetapkan sebagai tersangk sebagai pembobol Bank BNI senilai Rp 1,7 triliun.

Setibanya di Indonesia, Maria mengenakan baju tahanan warna oranye dengan tangan terikat dan mulut ditutupi masker.

LIVE STREAMING Pemulangan Buronan Maria Pauline Lumowa, Pakai Baju Oranye dan Tangan Diborgol

KRONOLOGI Indonesia Pulangkan Maria Pauline Lumowa dari Serbia, Sempat Alami Beberapa Gangguan

Usai turun dari pesawat, Maria tampak didampingi seorang polisi berseragam bersama petugas Bareskrim Polri, dan petugas Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Sementara, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang terbang bersama Maria dari Serbia tampak telah berada di ruang VVIP Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang akan menjadi lokasi konferensi pers.

Diberitakan sebelumnya, buron pelaku pembobolan Bank BNI Maria Pauline Lumowa diekstradisi dari Serbia dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada Kamis (9/7/2020) ini.

"Dengan gembira saya menyampaikan bahwa kami telah secara resmi menyelesaikan proses handing over atau penyerahan buronan atas nama Maria Pauline Lumowa dari pemerintah Serbia," kata Yasonna.

Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru senilai Rp 1,7 triliun lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.

Kasusnya berawal pada periode Oktober 2002 hingga Juli 2003.

Ketika itu Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro atau sama dengan Rp 1,7 triliun dengan kurs saat itu kepada PT Gramarindo Group yang dimiliki Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu.

Aksi PT Gramarindo Group diduga mendapat bantuan dari "orang dalam" karena BNI tetap menyetujui jaminan L/C dari Dubai Bank Kenya Ltd., Rosbank Switzerland, Middle East Bank Kenya Ltd., dan The Wall Street Banking Corp yang bukan merupakan bank korespondensi Bank BNI.

Pada Juni 2003, pihak BNI yang curiga dengan transaksi keuangan PT Gramarindo Group mulai melakukan penyelidikan dan mendapati perusahaan tersebut tak pernah melakukan ekspor.

Dugaan L/C fiktif ini kemudian dilaporkan ke Mabes Polri, namun Maria Pauline Lumowa sudah lebih dahulu terbang ke Singapura pada September 2003, sebulan sebelum ditetapkan sebagai tersangka oleh tim khusus yang dibentuk Mabes Polri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buron Tersangka Pembobol BNI Maria Pauline Lumowa Tiba di Bandara Soekarno-Hatta", Penulis : Ardito Ramadhan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved