Berita Internasional

Agen Rahasia China, Menyusup Lewat Tawaran Petinggi Perusahaan Hingga Jebakan Perempuan Atraktif

Jaringan spionase China yang masuk lewat perusahaan dengan berbagai cara diungkap mantan mata-mata agen rahasia Inggris M16.

TRIBUNNEWS
Ilustrasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jaringan spionase China yang masuk lewat perusahaan dengan berbagai cara diungkap mantan mata-mata agen rahasia Inggris M16.

Kontroversi terbaru yang menyelimuti perusahaan telekomunikasi China, Huawei, menyoroti dunia gelap spionase China, perekrutan agen dan program ambisius untuk menebarkan pengaruhnya di seluruh dunia.

Sebuah dokumen yang dilaporkan disusun dengan bantuan seorang mantan mata-mata agen rahasia Inggris, MI6, menuding China berusaha memanipulasi sejumlah figur penting Inggris, termasuk para politikus, untuk mendukung bisnis raksasa telekomunikasi tersebut di Inggris.

Bantu Bunuh Jenderal Qasem Soleimani, Agen Rahasia yang Jadi Mata-mata AS Ini Akan Dieksekusi Iran

Setiap perusahaan besar China di mana pun beroperasi di dunia diduga menempatkan "sel" di dalamnya, yang bertanggung jawab kepada Partai Komunis China yang berkuasa, untuk melenggangkan agenda politik dan memastikan bahwa perusahaan itu mematuhi perintah politik.

Itulah sebabnya para ahli masalah China menegaskan bahwa Partai Komunis China memang beroperasi di Inggris, sering kali berkedok bisnis.

"Mesin partai ada di mana-mana," jelas seorang ahli masalah China, seraya menambahkan, "Bagi China, bisnis tak bisa dipisahkan dari politik."

Inggris Usir 23 Diplomat Rusia sebagai Buntut Penggunaan Racun Saraf untuk Menghabisi Agen Rahasia

Partai Komunis China mempunyai 93 juta anggota.

Banyak di antara mereka ditempatkan atau disembunyikan di berbagai organisasi di luar negeri.

Dengan begitu mereka bisa ditugaskan untuk menghimpun informasi rahasia, khususnya di bidang teknologi, termasuk telekomunikasi.

Wanita yang Semobil dengan Serda YH, Agen Rahasia

Menurut para ahli "agen-agen" itu serta sasaran individu-individu yang memegang posisi penting di perusahaan asing, bisa direkut atau dibujuk dengan menggunakan sejumlah metode.

Pasang jebakan

Pendekatan pertama biasanya dikenal dengan sebutan "insentif positif", khususnya jika orang yang disasar adalah bukan warga negara China.

Didukung Mantan Pengawal Pribadi Putin dan Eks Pejabat Agen Rahasia Rusia, Perawat Ini Jadi Model

Di Barat, insentif itu dapat berupa undangan yang menggoda untuk menghadiri pertemuan bisnis di China, tawaran bantuan keuangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan, atau tawaran (kadang-kadang tak punya arti apa pun) untuk menduduki posisi direktur noneksekutif.

Dalam beberapa kasus, ada pula tawaran uang yang dapat mengubah taraf kehidupan.

Selama 10 hingga 15 tahun terakhir muncul kesiapan yang semakin baik untuk memburu orang-orang asing yang memegang posisi strategis dengan memberikan insentif positif.

Persatuan Pers AS Bela Wartawan Tulis Skandal Spionase

Namun di dalam wilayah China, metode perekrutan dilakukan dengan cara yang lebih seram.

Ini menurut orang-orang yang mengetahui informasi tentang hal itu.

Cara-cara yang dilakukan antara lain adalah memberikan tekanan kepada anggota keluarga mereka - pada dasarnya pemerasan - hingga jebakan bagi pengusaha dari Barat yang lengah.

Ini biasanya meliputi "kesempatan" bertemu dengan seorang perempuan atraktif yang kemudian direkam secara diam-diam dan difungsikan sebagai "kompromat" -materi yang merugikan untuk digunakan sebagai pengungkit.

Mata-mata
Mata-mata (pixabay.com)

"China sangat lihai memasang jebakan di wilayahnya sendiri," kata seorang pebisnis Inggris yang pernah bekerja di China.

Jebakan-jebakan itu biasanya dioperasikan oleh Kementerian Keamanan Negara.

Bukannya mengendalikannya secara terpusat, operasi-operasi tersebut cenderung dijalankan oleh Dinas Keamanan Nasional tingkat provinsi, yang membawahi wilayah berbeda-beda di dunia.

Sebagai contoh, biro Shanghai mencakup wilayah Amerika Serikat, Beijing membawahi Rusia dan negara-negara bekas Soviet, Tianjin mencakup Jepang dan Korea, dan lain sebagainya.

"Negara China menggunakan semua aspek tuas pemerintahan untuk menghimpun informasi," kata orang yang mengetahui operasi tersebut.

"Ini bervariasi mulai dari spionase dengan sasaran tertentu dan spionase siber skala besar, pencurian hingga mengkooptasi para ahli di dunia industri, baik tanpa atau dengan sepengetahuan mereka. Bersama dengan Rusia," tambahnya, "China menjadi ancaman mata-mata terbesar bagi Inggris".

Sumber: BBC Indonesia

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved