Berita Nasional

Panglima TNI: Waspadai Gangguan Kedaulatan Negara di Tengah Pandemi Covid-19

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada calon perwira remaja Taruna dan Taruni TNI/Polri ikut mewaspadai gangguan kedaulatan negara.

Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menyampaikan sambutan di Mako Koopssus di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/6/2020). Hadi Tjahjanto mengatakan, di tengah pandemi ini, kita juga harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara, termasuk di Laut Natuna Utara dan di Papua, Rabu (8/7/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada calon perwira remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI/Polri untuk ikut mewaspadai gangguan kedaulatan negara di tengah pandemi Covid-19.

"Di tengah pandemi ini, kita juga harus senantiasa waspada terhadap berbagai kemungkinan gangguan terhadap kedaulatan negara, termasuk di Laut Natuna Utara dan di Papua," kata Panglima TNI dihadapan 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020).

Para taruna dan taruni, kata Panglima TNI, juga harus semakin menyadari betapa luas dan besarnya negara Indonesia.

"Ini menjadi tanggung jawab kita sebagai garda terdepan dan benteng nusantara untuk menjaga dan menjamin keselamatannya," kata Marsekal Hadi.

Dalam kesempatan itu, Marsekal Hadi mengucapkan selamat kepada seluruh Calon Perwira Remaja TNI-Polri atas prestasi yang telah dicapai, serta dedikasi yang tinggi selama mengikuti pendidikan di Akademi TNI dan Akademi Kepolisian.

 Lion Air Pangkas Ribuan Karyawan Indonesia dan Asing, Mereka Akan Diterima Kembali Jika Sudah Pulih

Dalam waktu dekat, para taruna dan taruni akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Perwira Pertama TNI dan Polri.

"Setelah dilantik, para Taruna dan Taruni akan berubah status menjadi Perwira TNI-Polri dengan kewajiban dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada negara. Sebagai perwira, tentunya diperlukan kemampuan-kemampuan sesuai tuntutan tugas dan spesialisasi di satuan," kata mantan Kasau ini.

Setelah dilantik oleh Presiden, para Capaja TNI/Polri akan mengikuti tahapan pendidikan selanjutnya sebelum terjun ke berbagai medan penugasan.

"Sebagian dari kalian akan menjadi Komandan Peleton satuan tempur, sebagian yang lain akan mengawaki Kapal Perang RI menjaga kedaulatan negara di laut, sebagian akan berlatih menjadi penerbang-penerbang tempur dan sebagian yang lain akan berada di tengah-tengah masyarakat untuk melindungi, mengayomi dan memberikan pelayanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," tuturnya.

 Data Pribadi Denny Siregar Bocor, Begini Tanggapan Resmi Telkomsel

Panglima TNI ingatkan Capaja TNI/Polri antisipasi ancaman biologis

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat memberikan pembekalan kepada 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual, di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Pol Idham Azis saat memberikan pembekalan kepada 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual, di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020). (ANTARA/Syaiful Hakim)

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan calon perwira remaja (Capaja) Taruna dan Taruni TNI/Polri untuk mengantisipasi ancaman biologis, seperti ancaman virus COVID-19 yang sekarang sedang terjadi.

Panglima TNI menyampaikan hal itu di hadapan 750 Capaja Taruna dan Taruni TNI/Polri secara virtual di Mako Akademi TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu.

 Nekat Tangkap Ular Sanca Sepanjang 5 Meter Sendirian, Yusup Maulana (13) Tewas Dililit di Lehernya

"Ancaman faktual ini terbukti telah memberikan dampak kerusakan terhadap tatanan dunia dan kemanusiaan. Selama vaksin dan obatnya belum ditemukan, maka kita tidak boleh lengah. Karena musuh yang kita hadapi saat ini adalah musuh yang tidak kasatmata, tidak mengenal batas negara dan menyerang siapa saja tanpa pandang bulu," ucap Panglima TNI.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengingatkan sebagai generasi milenial TNI-Polri, taruna dan taruni harus mampu mengeksploitasi semua kemudahan dan keunggulan teknologi untuk melaksanakan tugas.

"Medan perang modern saat ini tidak hanya berlangsung di gunung, gurun, lautan dan angkasa, tetapi bisa jadi berada dekat di tengah-tengah kita, bahkan dalam genggaman kita. Domain baru perang modern itu adalah siber dan internet of things, sesuatu yang sudah sangat akrab bagi kalian," katanya.

Selain penguasaan dalam domain baru pertempuran modern, para Capaja juga harus mengikuti perkembangan ancaman biologi seperti pandemi Covid-19.

 Porsi Jamaah Haji 2020: Arab Saudi Prioritaskan Tenaga Kesehatan Covid-19 di Negaranya

Menurut Hadi, angka kematian dunia akibat Covid-19 hampir dua kali lipat korban jiwa akibat perang Vietnam. Pandemi juga telah membuat perekonomian dunia terjun bebas.

"Jutaan orang menjadi pengangguran, banyak perusahaan yang gulung tikar, produsen bahan pangan berupaya melindungi kepentingan dalam negeri, dan sebagainya," ucapnya.

Dampak ancaman biologis virus Covid-19 ini telah mengguncang dunia, walaupun korbannya masih jauh di bawah angka kematian akibat Flu Spanyol pada tahun 1918.

Bahkan, negara-negara maju dengan sistem kesehatan yang sangat modern turut kewalahan.

Wali Kota Bandung Minta Gugus Tugas Dinkes Segera Periksa Warga sekitar Secapa AD

"Dengan semakin besarnya kemampuan kita melaksanakan pemeriksaan dan penelusuran, kasus positif Indonesia diprediksi dapat melebihi angka terkonfirmasi China pada akhir bulan Juli ini," kata Panglima TNI.

Ia menyebutkan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah, ditujukan untuk menekan laju penularan, menekan pandemi karena belum tersedianya vaksin dan obat.

Namun demikian, saat sebagian wilayah tidak lagi memberlakukan PSBB, terdapat euforia di tengah masyarakat.

"Kita lihat bagaimana masyarakat melaksanakan kegiatan seperti saat sebelum ada pandemi. Tidak ada lagi jaga jarak. Sebagian bahkan merasa tidak lagi perlu menggunakan masker. Padahal kita ketahui bahwa di negara-negara lain terjadi gelombang kedua Covid-19, yang diantaranya terjadi karena kurang disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan saat lockdown dicabut," ujarnya.

Pekalongan Jawa Tengah Siap Ekspor Jamu ke Mancanegara, di Antaranya ke Tiongkok

Menurut Panglima, kesadaran bahwa protokol kesehatan merupakan prasyarat mutlak untuk mengalahkan pandemi masih belum terbentuk.

Langkah Gugus Tugas untuk melaksanakan pengambilan spesimen secara massif dan pelacakan yang agresif malah dianggap mengganggu kebebasan seseorang dalam berusaha, kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) ini.

"TNI-Polri kembali bahu membahu berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi. Sebagai bagian dari Gugus Tugas di daerah, prajurit TNI dan anggota Polri berupaya membangun disiplin protokol kesehatan. Upaya ini tidak mudah mengingat kompleksitas permasalahan yang ada," kata Hadi.

Dalam acara itu nampak hadir Kapolri Jenderal Pol Idham Azis yang juga memberikan pembekalan kepada Capaja TNI/Polri. (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved