Kesehatan

Abbott Mulai Datangkan Alat Tes Antibodi Covid-19 Berbasis Lab yang Andal ke Tanah Air

Alat ini untuk mendeteksi antibodi IgG, yang berguna dalam mengidentifikasi apakah seseorang telah dan pernah terpapar virus corona (Covid-19).

Dok. Abbott
Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih dari penyakit, termasuk penyakit covid-19. 

Tes darah antibodi terbaru buatan Eropa tersebut akan dilakukan pada instrumen laboratorium ARCHITECT® i1000SR dan i2000SR milik Abbott.

"Kami telah memvalidasi alat tes Abbott ini, sensitivitas dan spesifisitasnya yang tinggi dapat kami gunakan untuk mendukung optimalisasi strategi penyaringan (screening) kami, untuk mengatasi pandemi Covid-19 secara efektif..."

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Abbott telah memulai pengiriman alat tes IgG SARS-CoV-2 ke Indonesia dan tengah menyiapkan ratusan ribu alat tes tersebut dalam beberapa bulan mendatang untuk memenuhi kebutuhan.

Hal itu dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Satuan Tugas COVID-19 Indonesia.

Alat tes yang juga telah memperoleh Otorisasi Penggunaan Darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) ini memberikan opsi pengujian antibodi skala besar yang dapat diandalkan.

Kabar Baik, Kalbe Farma Kembangkan Jamur Cordyceps untuk Perlindungan Awal Covid-19, Simak Ini

Tes antibodi dapat memberitahu apakah seseorang sebelumnya sudah pernah terinfeksi virus dan mungkin tengah berada pada proses pemulihan atau bahkan telah pulih dari infeksi tersebut, pada orang dengan atau tanpa gejala Covid-19.

Seperti dipaparkan dalam pernyataan tertulis Abbott kepada Wartakotalive.com, Senin (29/6/2020), tes antibodi berskala besar dianggap sebagai langkah penting selanjutnya untuk memahami dan mengatasi pandemi Covid-19.

Tes antibodi akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang virus, termasuk berapa lama antibodi berada di dalam tubuh, berapa banyak orang telah terinfeksi, dan bagaimana perubahan ini terjadi dari waktu ke waktu.

Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Basuki Tjahaja Purnama Lelang Baju Batik Bersejarah

Pengetahuan tersebut dapat membantu mendukung pengembangan pengobatan serta vaksin.

Dr Dewi Yennita Sari, Kepala Laboratorium Rumah Sakit Nasional Persahabatan mengatakan, “Ketersediaan alat tes IgG SARS-CoV-2 Abbott di Indonesia ini tepat waktu."

"Kami telah memvalidasi alat tes Abbott ini, sensitivitas dan spesifisitasnya yang tinggi dapat kami gunakan untuk mendukung optimalisasi strategi penyaringan (screening) kami, untuk mengatasi pandemi Covid-19 secara efektif," imbuh Dr Dewi.

Awas, Jangan Asal Cium Pasangan Anda jika Tak Ingin Alami Hal Tragis seperti Pengantin Baru Ini

Bayi 10 Bulan Dibawa Takziah Diciumi Kerabat yang Gemes, Belakangan Dinyatakan Positif Corona

Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih dari penyakit, termasuk penyakit covid-19.
Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih dari penyakit, termasuk penyakit covid-19. (Dok. Abbott)

Sangat andal

Sementara itu, menurut I Putu Edi Mahadi, General Manager of Abbott’s diagnostics business di Indonesia, "Abbott memanfaatkan keahliannya dalam pengetesan penyakit menular dan meningkatkannya untuk menyediakan alat tes COVID-19 yang sangat andal di seluruh dunia." 

"Dengan banyaknya jaringan laboratorium publik dan swasta Indonesia menggunakan alat tes IgG SARS-CoV-2 Abbott, kita akan memperoleh informasi yang lebih dalam dan dapat membantu meningkatkan pemahaman mengenai penyebaran virus ini di masyarakat, prevalensi di tingkat wilayah maupun negara, serta pengelolaan pandemi di masa depan," paparnya.

Bagian layanan tes Covid-19

Jaringan laboratorium swasta terbesar di Indonesia, PT Prodia Widyahusada Tbk (“Prodia”), menggunakan alat tes IgG SARS-CoV-2 Abbott sebagai bagian dari penyediaan layanan tes Covid-19.

Dewi Muliaty M.Si, Direktur Utama Prodia, menjelaskan, “Kami berharap dapat bermitra dengan Abbott untuk beberapa cabang kami guna menyediakan tes antibodi SARS-COV-2 serologi agar dapat lebih membantu pemerintah Indonesia mengatasi wabah COVID-19."

"Sensitivitas dan spesifisitas yang dimiliki alat tes IgG Abbott, sebagaimana divalidasi oleh Prodia, memberi kami kepercayaan diri pada saat menyampaikan informasi hasil tes COVID-19," paparnya.

Tes antibodi: opsi andal untuk memperluas pengujian

Sementara tes molekuler dapat mendeteksi apakah seseorang memiliki virus, tes antibodi ini dapat menentukan apakah seseorang sudah terinfeksi.

Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih.

Tes ini menunjukkan spesifisitas dan sensitivitas untuk mendeteksi antibodi IgG lebih dari 99 persen, 14 hari atau lebih setelah gejala mulai dialami.

Baru-baru ini, sebuah penelitian independen yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Washington (University of Washington School of Medicine) dalam Journal of Clinical Microbiology juga menemukan bahwa pada saat melakukan tes terhadap 1.020 sampel pasien, alat tes ini memiliki spesifisitas 99,9% (kemampuan untuk merangkum positif sebenarnya).

Ketika menjalankan pengetesan terhadap 689 sampel serum dari 125 kasus COVID-19 terkonfirmasi melalui PCR, para peneliti menemukan sensitivitas 100% (kemampuan untuk mengeluarkan positif palsu) pada ke-17 hari atau lebih setelah gejala mulai dialami pada kelompok pasien tersebut.

Tes antibodi IgG Abbott tersedia pada instrumen laboratorium ARCHITECT® i1000SR dan i2000SR.* ARCHITECT adalah salah satu sistem laboratorium yang paling banyak digunakan di dunia dan telah digunakan selama beberapa dekade.

Instrumen ini telah digunakan di berbagai laboratorium di seluruh Indonesia dan dapat menjalankan sampai dengan 100-200 tes per jam.

Kepemimpinan Diagnostik Abbott

Abbott sudah sejak lama menjadi pemimpin kesehatan global dalam pengetesan berbagai penyakit menular, termasuk pengembangan tes HIV pertama.

Abbott menciptakan Program Pengawasan Global (Global Surveillance Program) 25 tahun lalu untuk memonitor virus HIV dan hepatitis serta melakukan identifikasi mutasi-mutasi virus tersebut untuk memastikan tes perusahaan tetap mutakhir.

Abbott juga memiliki program penelitian (discovery) yang sudah berdiri sejak lama, untuk mengidentifikasi pathogen-patogen baru atau tidak dikenal dan mengembangkan tes untuk mengatasi berbagai ancaman baru tersebut.

Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih dari penyakit, termasuk penyakit covid-19.
Tes IgG SARS-CoV-2 Abbott mengidentifikasi antibodi IgG, yang merupakan protein yang diproduksi tubuh pada tahap akhir infeksi dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan dan mungkin bertahun-tahun setelah seseorang pulih dari penyakit, termasuk penyakit covid-19. (Dok. Abbott)

Tentang Abbott

Abbott adalah pemimpin layanan kesehatan global yang membantu banyak orang menjalani kehidupan terbaiknya di semua tahap kehidupan.

Portofolio Abbott dari teknologi yang mengubah kehidupan dan mencakup spektrum perawatan kesehatan, dengan produk dan bisnis terkemuka dalam diagnostik, peralatan medis, nutrisi dan obat-obatan generik bermerek.

Sebanyak 107.000 kolega Abbott melayani orang di lebih dari 160 negara. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved