Virus Corona

Keluarga Angkatan Darat Minta Wali Kota Surabaya Tak Hanya Teriak untuk Atasi Tingginya Virus Corona

Tingginya kasus Covid-19 di Jawa Timur yang sudah menyalip DKI Jakarta, terutama di Surabaya membuat banyak kalangan prihatin.

TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Kamis (28/5/2020). Ia sempat menangis saat menerima bantuan mobil ambulans dan mobil lab tes swab kasus corona. 

Dengan rinician, 6486 pasien sedang menjalani masa perawatan, 3720 pasien teah dinyatakan sembuh, sementara 834 pasien telah meninggal dunia.

Update virus corona di Surabaya dan Jatim 28 Juni 2020 (infocovid.jatimprov.go.id)
Jatim secara khusus diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk segera menurukan angka Covid-19 dalam waktu 2 minggu.

Mengenai hal ini, Gubernur Khofifah berencana akan melakukan 3 aksi untuk memenuhi permintaan Presiden Jokowi.

Gubernur bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 sudah menyiapkan rencana aksi dalam mengendalikan angka penularan COVID-19 di Jawa Timur dalam waktu dua minggu ke depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Berikut ulasannya.

1. Bentuk tim gabungan

Guna mengendalikan kasus COVID-19 dalam dua pekan ke depan, Khofifah akan membentuk Tim Gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus tugas Surabaya Raya yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik.

Tiga daerah itu menjadi wilayah penyebaran tertinggi di Jatim dalam koordinasi Pangkogabwilhan II.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi dan evaluasi.

"Sesuai arahan pak Presiden bahwa kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, maka dengan dibentuknya Tim Gabungan Surabaya Raya ini nantinya akan bisa dilakukan sharing sumber daya dan komitmen yang terukur,” terang Khofifah, Sabtu (27/6/2020).

2. Melakukan pelacakan secara masif

Rencana aksi selanjutnya, yaitu dengan terus memasifkan tes, pelacakan, isolasi hingga treatment dengan jumlah yang lebih banyak.

Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan COVID-19 Hunter Dinkes lokal khususnya di kluster utama Surabaya Raya untuk melakukan testing dan isolasi massif.

Kemudian penelusurusan (tracing) minimal 20 orang per kasus positif.

Serta, penyediaan ruang isolasi yang lebih besar supaya isolasi menjadi nyaman, dalam hal ini keberadaan rumah sakit darurat bisa dioptimalkan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved