WPK di DKI Jakarta Berangsur Berkurang, Kini Tersisa 27 RW
Kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa mengalami gejala. Namun, saat menjalani swab tes mereka positif Covid-19.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM- Jumlah rukun warga (RW) di Ibu Kota yang masuk kategori wilayah pengendalian ketat (WPK) berangsur berkurang. Semula, pada awal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi jumlah WPK tercatat ada 66 RW, sementara kini menyisakan 27 RW. Demikian diungkap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baseedan.
“Jumlahnya sekarang sudah berkurang menjadi 20-an RW,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (24/6/1010) malam.
Anies mengatakan, sejak awal Juni 2020 Pemprov DKI Jakarta telah menggiatkan pencarian kasus baru (active case finding) karena jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 terus bertambah. Kata dia, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 tanpa mengalami gejala. Namun, saat menjalani swab tes mereka positif Covid-19.
Mereka dites karena mereka sebelumnya pernah berkontak dengan orang yang positif. “Jadi kalau lihat jumlah yang dirawat nggak alami lonjakan. Tapi, positifnya (naik) dan kami akan terus lakukan active case finding,” ungkapnya.
• Ashanty Pilih Diam di tengah Hubungan Krisdayanti dan Aurel Hermansyah sedikit Memanas
• Berpengalaman di Kashmir, Tentara India Mengungguli China dalam Pertempuran di Gunung Salju
Menurut Anies, bagi orang yang terkonfirmasi positif namun tanpa gejala akan diimbau untuk isolasi mandiri. Beda halnya bila mereka mengalami gejala batuk, flu dan demam, petugas akan membawanya ke rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
“Dulu Jakarta banyak yang (zona) merah Covid-19, tapi dengan kami melakukan tes yang meningkat dan menambah pelayanan sehingga posisinya sekarang mayoritas Jakarta sudah aman. Tapi sekarang masih ada spot-spot yang dibutuhkan (perhatian khusus),” jelasnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemprov DKI Jakarta, ada 27 RW yang diusulkan sebagai WPK pada periode 18 Juni-2 Juli 2020. Pukuhan RW itu tersebar di lima wilayah kota administrasi Jakarta.
• Anggaran Sponsor Tidak Maksimal, Bhayangkara FC Harapkan PT LIB Bantu Beban Klub
• Sambut New Normal, Apartemen di Jakarta Terapkan Protokoler Kesehatan Cegah Virus Corona
Sebelumnya, kasus baru penyebaran Covid-19 di 66 Rukun Warga (RW) di DKI Jakarta masih tinggi. Kondisi itu pun mendapat perhatian khusus dari Pemprov DKI Jakarta terhadap daerah tersebut.
Tambah WPK
Wilayah pengendalian ketat (WPK) di Jakarta Pusat bertambah lima titik baru. Penambahan ini terjadi karena adanya bertambahnya kasus Covid-19 yang terjadi di Jakarta Pusat.
“Iya .. memang, di Jakarta Pusat ada penambahan lima RW yang menjadi WPK. Sebelumnya di Jakarta Pusat ada 15 WPK,” ungkap Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara, Kamis (25/6/2020).
Dikatakan Bayu, lima RW yang menjadi WPK itu di antaranya RW 004 Kelurahan Kenari, Senen; RW 001 Kelurahan Pegangsaan, Menteng; RW 004 Kelurahan Senen, Senen; RW 10 Kelurahan Menteng, Menteng; dan RW 007Kelurahan Petojo Utara, Gambir.
• Partai Demokrat dan PBNU Sepakat Tolak RUU HIP, Begini Penjelasan Agus Harimurti Yudhoyono
• Sebelum ke Indonesia, Shin Tae-yong Ingin Bicara Langsung Dengan Ketum PSSI
Penambahan titik WPK itu diikuti dengan diketahuinya penambahan kasus positif covid-19 yang ditemukan dari hasil “Active Case Finding” oleh tenaga-tenaga medis yang aktif di gelar di delapan kecamatan.
“Active Case Finding tidak hanya dilakukan di Jakarta Pusat, namun juga di empat wilayah kota Jakarta lainnya. Program itu merupakan salah satu cara Pemprov DKI Jakarta untuk mengetahui persebaran covid-19,” jelas Bayu.
Menurut Bayu, walaupun ada penambahan WPK 5 titik baru, namun dari 15 titik sebelumnya berdasarkan perkembangan 14 di antaranya tidak ada penambahan kasus covid-19 yang terjadi. Hanya ada satu titik yang masih ditenukan kasus penambahan covid-19 yaitu berada di RW 02 Cempaka Putih Timur dimana ada 14 pedagang yang positif Covid-19.
• Proses Tender Pengadaan Barang dan Jasa di Polri Dipastikan Transparan
• Ternyata Masih Ada 10 Orang Anak Buah John Kei yang Buron dan Diburu Polisi