Virus Corona

UPDATE Virus Corona Selasa 23 Juni Data BNPB Menunjukan 60 Persen Terbanyak di Pulau Jawa

BNPB menyebut Pulau Jawa masih mendominasi jumlah kasus pasien positif virus corona. Mengapa demikian

infocovid19.jatimprov.go.id
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut Pulau Jawa masih mendominasi jumlah kasus pasien positif virus corona.

"Kalau kita lihat juga konsentrasi dari kasus positif itu di Pulau Jawa masih mendominasi kasus positifnya sekitar hampir 60 persen itu di Jawa," kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB Bernardus Wisnu Widjaja, dalam diskusi online, Selasa (23/6/2020).

Disusul Sulawesi 12 persen, kemudian di Sumatera sekitar 10 persen, Kalimantan 9 persen.

Kemudian di Maluku dan Papua hampir 5,8 persen dan Bali serta Nusa Tenggara 4,8 persen.

"Tetapi kalau kita lihat secara lebih detail, sebenarnya hanya ada beberapa daerah saja yang cukup mengawatirkan, saya kira di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, kemudian juga di Kalimantan Selatan," kata Wisnu.

KASUS Virus Corona di Belanda Pecahkan Rekor, Total Kematian Covid-19 di Belanda Capai 6.090 Orang

Covid-19 Bikin Angka Kasus DBD Kabupaten Bekasi Menurun, Begini Penjelasannya

Wisnu mengatakan, episentrum penularan Covid-19 awalnya berada di DKI Jakarta.

Namun, saat ini kondisi penularan Covid-19 di Jakarta sudah mulai menurun dan tidak terjadi penambahan kasus yang signifikan.

"Atau paling tidak itu mendatar, tidak ada penambahan yang cukup signifikan," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, juga masih ada daerah dengan tingkat penularan rendah atau biasa disebut dengan zona kuning.

"Bahkan kalau kita petakan lebih lanjut itu masih banyak juga daerah-daerah kita yang masih hijau, yang itu daerah, yang sudah tidak kasus atau mungkin belum ada kasus terdapat di sana," ucap dia.

Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020: Selisih 153 Kasus COVID-19

Simak update Virus Corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hingga Selasa 23 Juni 2020, pukul 06.30 WIB.

Update Virus Corona di Surabaya pagi ini mencapai 4628 kasus, sementara sebaran Jatim mencapai angka 9840 kasus.

Data penyebaran COVID-19 berikut diambil dari laman resmi Pemkot Surabaya lawancovid-19.surabaya.go.id, dan laman resmi Pemprov Jatim infocovid19.jatimprov.go.id.

Tak jarang ada perbedaan atau selisih data yang dilaporkan, berikut penjelasan Pemprov Jatim.

Selain itu kabar Surabaya PSBB lagi, berkaitan dengan peningkatan COVID-19 yang semakin ganas.

Berikut update Virus Corona selengkapnya.

Menurut pantauan Surya.co.id dari situs resmi Pemkot Surabaya, lawancovid-19.surabaya.go.id, jumlah penyebaran virus Corana di Surabaya hingga Selasa 23 Juni 2020.

Total kasus Corona di Surabaya hari ini mencapai 4628 kasus.

Dari total kasus, 2678 masih dalam perawatan dan 355 meninggal. Kabar baiknya, 1595 pasien dinyatakan sembuh.

Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Senin 23 Juni 2020
Tabel kasus virus corona atau COVID-19 di Surabaya hari ini, Senin 23 Juni 2020 (lawancovid-19.surabaya.go.id)

Kasus per wilayah Surabaya tertinggi, yaitu Surabaya Timur dengan 1485 kasus, kemudian disusul Surabaya Selatan 999 kasus.

Surabaya Utara ada di urutan ke tiga kasus terbesar dengan total 958 kasus.

Sementara Surabaya pusat 664 kasus dan Surabaya Barat 522 kasus.

Update Virus Corona di Jatim

Berdasarkan pantauan Surya.co.id dari situs infocovid19.jatimprov.go.id dan Instagram @jatimpemprov pagi ini mencapai 9840 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5980 pasien sedang dalam masa perawatan, 2915 pasien dinyatakan telah sembuh, dan 744pasien telah dinyatakan meninggal dunia.

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020 (infocovid19.jatimprov.go.id)

Sementara jumlah laporan positif Covid-19 Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim terdapat perbedaan pagi ini pukul 06.30 WIB.

Menurut Pemkot Surabaya  4628 kasus, sementara Pemprov Jatim melaporkan 4781 kasus. Artinya ada selisih 153 kasus.

Perbedaan Laporan Kasus, Pemkot Surabaya Beber Alasan Sering Mengembalikan Data COVID-19 ke Pemprov Jatim

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita saat menggelar konferensi pers, Sabtu (1/2/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita saat menggelar konferensi pers, Sabtu (1/2/2020). (SURYA.co.id/Yusron Naufal Putra)

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya kerap kali harus mengembalikan data update covid-19 yang diberikan dari Pemprov Jatim.

Sebab, Pemkot menyebut data itu kerap tak sesuai dengan kondisi riil di lapangan dari hasil tracing.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengungkapkan, data itu adalah data awal yang diberikan kepada Pemkot untuk dilakukan pelacakan di lapangan. Bukan data yang sudah disampaikan kepada masyarakat melalui media.

"Jika data awal untuk tracing itu tidak sinkron dengan data di lapangan, pasti tidak bisa dientri ke aplikasi kami," kata Febria, Senin (22/6/2020).

Ada beberapa hal mengapa data tersebut tidak sinkron di lapangan. Diantaranya, nama dan alamatnya ganda, ada juga nama yang tidak ada orangnya ketika dilacak ke alamat yang tercantum.

Banyak pula yang ber-KTP Surabaya, tapi sudah tidak tinggal atau berdomisili di Surabaya. Bisa karena sudah lama bekerja di luar daerah.

Data seperti itulah yang tidak masuk ke data milik Pemkot Surabaya, sebab tidak ditemukan di lapangan. Sehingga terpaksa data orang tersebut harus dikembalikan lagi ke Pemprov.

Namun, keesokan harinya tak jarang data orang yang tidak ditemukan itu kembali masuk ke data Surabaya. Padahal, kata Feny, sudah disampaikan jika orang tersebut tidak berdomisili di kota pahlawan.

Hal seperti ini pernah ditemukan dalam kasus satu orang berinisial H. Dia masuk data di Surabaya, padahal sudah sekitar sepuluh tahunan tinggal di luar daerah.

Dan, setelah dikembalikan, data berinisial H terus muncul dalam data update kasus.

"Seharusnya kan provinsi yang mencari dimana dia tinggal, ini provinsi malah meminta kami mencari alamatnya di luar Surabaya itu, pastilah kami kesulitan, seharusnya itu sudah bukan tugas kami," terang Kepala Dinas Kesehatan Surabaya itu.

Berdasarkan keterangan dari Pemkot Surabaya, alur data rekap positif Covid-19 itu dimulai dari Laboratorium yang kemudian dikirimkan ke Balitbang dan Dinkes Provinsi Jatim.

Kemudian, data dari Pemprov itu disebarkan ke Dinkes kabupaten/kota untuk selanjutnya dilanjutkan ke Puskesmas untuk melakukan tracing sesuai wilayah masing-masing.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser menjelaskan, Dinas Kesehatan Surabaya sudah memiliki aplikasi khusus untuk mengawal data tracing itu.

Sehingga data pasien terkonfirmasi yang dikirim oleh Pemprov untuk dilakukan tracing itu langsung dimasukkan ke aplikasi dan langsung dibagi ke berbagai puskesmas yang tersebar di Surabaya.

"Kalau memang NIK dan alamatnya lengkap dan benar, pasti petugas kami tidak akan kesulitan untuk melakukan tracing di lapangan," ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya. (Yusron Naufal Putra//Pipit Maulidiya/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB: Hampir 60 Persen Kasus Positif Covid-19 Ada di Pulau Jawa"

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020: Selisih 153 Kasus COVID-19, Ini Kata Pemkot

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved