Virus Corona

UPDATE Virus Corona Selasa 23 Juni Data BNPB Menunjukan 60 Persen Terbanyak di Pulau Jawa

BNPB menyebut Pulau Jawa masih mendominasi jumlah kasus pasien positif virus corona. Mengapa demikian

infocovid19.jatimprov.go.id
Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020 

Sebab, Pemkot menyebut data itu kerap tak sesuai dengan kondisi riil di lapangan dari hasil tracing.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengungkapkan, data itu adalah data awal yang diberikan kepada Pemkot untuk dilakukan pelacakan di lapangan. Bukan data yang sudah disampaikan kepada masyarakat melalui media.

"Jika data awal untuk tracing itu tidak sinkron dengan data di lapangan, pasti tidak bisa dientri ke aplikasi kami," kata Febria, Senin (22/6/2020).

Ada beberapa hal mengapa data tersebut tidak sinkron di lapangan. Diantaranya, nama dan alamatnya ganda, ada juga nama yang tidak ada orangnya ketika dilacak ke alamat yang tercantum.

Banyak pula yang ber-KTP Surabaya, tapi sudah tidak tinggal atau berdomisili di Surabaya. Bisa karena sudah lama bekerja di luar daerah.

Data seperti itulah yang tidak masuk ke data milik Pemkot Surabaya, sebab tidak ditemukan di lapangan. Sehingga terpaksa data orang tersebut harus dikembalikan lagi ke Pemprov.

Namun, keesokan harinya tak jarang data orang yang tidak ditemukan itu kembali masuk ke data Surabaya. Padahal, kata Feny, sudah disampaikan jika orang tersebut tidak berdomisili di kota pahlawan.

Hal seperti ini pernah ditemukan dalam kasus satu orang berinisial H. Dia masuk data di Surabaya, padahal sudah sekitar sepuluh tahunan tinggal di luar daerah.

Dan, setelah dikembalikan, data berinisial H terus muncul dalam data update kasus.

"Seharusnya kan provinsi yang mencari dimana dia tinggal, ini provinsi malah meminta kami mencari alamatnya di luar Surabaya itu, pastilah kami kesulitan, seharusnya itu sudah bukan tugas kami," terang Kepala Dinas Kesehatan Surabaya itu.

Berdasarkan keterangan dari Pemkot Surabaya, alur data rekap positif Covid-19 itu dimulai dari Laboratorium yang kemudian dikirimkan ke Balitbang dan Dinkes Provinsi Jatim.

Kemudian, data dari Pemprov itu disebarkan ke Dinkes kabupaten/kota untuk selanjutnya dilanjutkan ke Puskesmas untuk melakukan tracing sesuai wilayah masing-masing.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser menjelaskan, Dinas Kesehatan Surabaya sudah memiliki aplikasi khusus untuk mengawal data tracing itu.

Sehingga data pasien terkonfirmasi yang dikirim oleh Pemprov untuk dilakukan tracing itu langsung dimasukkan ke aplikasi dan langsung dibagi ke berbagai puskesmas yang tersebar di Surabaya.

"Kalau memang NIK dan alamatnya lengkap dan benar, pasti petugas kami tidak akan kesulitan untuk melakukan tracing di lapangan," ungkap Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya. (Yusron Naufal Putra//Pipit Maulidiya/Surya.co.id)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BNPB: Hampir 60 Persen Kasus Positif Covid-19 Ada di Pulau Jawa"

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 23 Juni 2020: Selisih 153 Kasus COVID-19, Ini Kata Pemkot

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved