Virus Corona
Pengusaha Beras Sesalkan Ada Oknum di Bansos Sembako, Tagihan Belum Dibayar
"Dia membeli beras dari pengusaha beras tapi hingga kini belum dibayar. Alasannya macam-macam, sampai bilang belum dibayar pemerintah," kata Billy.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta, menyesalkan ada oknum dalam bantuan sosial (Bansos) sembako.
Dimana program bansos dari pemerintah pusat berupa paket untuk keluarga yang terdampak virus Covid-19 di wilayah Jabodetabek menyisakan persoalan.
Program Kementerian Sosial yang mulai dibagikan April lalu itu dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
• Dokter Reisa Sebut Obat Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19 dan Bukan Vaksin
• Hotman Paris Protes Ancol Larang Lansia Masuk, Kok ke Alam Terbuka Dilarang? Nalar Dimana?
• Facebook Hapus Puluhan Iklan Donald Trump Mirip Segita Terbalik Merah, Ini Alasannya
Wakil Ketua Umum Perpadi Jakarta, Billy Haryanto menyesalkan ada oknum yang memanfaatkan program bansos sembako ini.
"Dia membeli beras dari pengusaha beras tapi hingga kini belum dibayar. Alasannya macam-macam, sampai bilang belum dibayar pemerintah," kata Billy, Sabtu (20/6/2020).
Padahal, kata dia, jika oknum itu belum bayar, pengusaha beras kelimpungan lantaran tidak kesulitan membeli beras dari petani.
Namun Billy enggan menyebutkan siapa nama oknum tersebut.
"Yang jelas saya tahu namanya, gelarnya profesor. Kalau enggak beres saya akan lapor polisi," kata Billy.
Sebetulnya, kata dia, pengusaha beras sangat bersyukur dengan program bansos sembako karena membantu pengusaha di tengah gonjang-ganjing ekonomi karena efek corona.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat dari program itu.
• Video Aksi Prajurit TNI Adang Tank Israel, Gagalkan Perang dengan Lebanon
• Jalani Masa Rehabilitasi, Dwi Sasono Mulai Berhenti Merokok
"Program itu menyerap stok beras anggota Perpadi," kata dia.
Menurut Billy, kebijakan Presiden Jokowi yang memberikan bansos sembako di tengah pandemi corona sudah tepat.
"Masyarakat butuhnya kebutuhan pokok agar bisa makan," kata dia.
Karenanya, ia dan pengusaha beras mendukung program itu agar sukses.
"Rupanya ada oknum yang bikin masalah. Saya akan bawa persoalan ini ke hukum jika tidak asa itikad baik," kata BIlly.
Pendapat senada disampaikan Hidayat, pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).