New Normal

Disiplin Perilaku New Normal Turunkan Angka Kasus Corona, Prof Wiku: Herd Immunity Tak Terjadi

Apa alasan Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan herd immunity tak akan terjadi?

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Wartakotalive.com/Mochammad Dipa
Tangkapan layar Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito M.Sc saat webinar Gerakan Alumni UI4NKRI: Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal), Rabu (17/6/2020). 

"Kalau kita bisa melakukan seperti itu, perilakunya banyak berubah, penularan tentunya tidak bisa terjadi dan harusnya kasus (positif Covid-19) menurun...”

Kondisi herd immunity akan terjadi jika ada penularan aktif di masyarakat. Jika tidak ada, herd immunity pun tak terjadi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membawa manusia pada sebuah tatananan kehidupan kenormalan baru atau disebut new normal.

Mencuci tangan, pakai masker ketika beraktifitas diluar rumah, serta jaga jarak menjadi cara baru manusia untuk hidup normal namun tetap aman dari penularan virus Covid-19.  

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof drh Wiku Bakti Bawono Adisasmito M.Sc, mengatakan bahwa kunci untuk bisa bertahan di tengah penerapan new normal adalah perubahan perilaku.

Dokter Reisa Sebut Obat Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19 dan Bukan Vaksin

Presiden Jokowi Menyatakan Kondisi Ekonomi Indonesia Terdampak Covid-19 Lebih Baik Dari Eropa

Khofifah Sampaikan Tiga Hal Penting Dalam Penanganan Covid-19, Ini Pesannya

Artinya masyarakat Indonesia harus hidup lebih bersih, sehat, dan taat dalam menjalankan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan dengan sabun di air mengalir.

"Kalau kita bisa melakukan seperti itu, perilakunya banyak berubah, penularan tentunya tidak bisa terjadi dan harusnya kasus (positif Covid-19) menurun,” ungkap Wiku yang juga Guru Besar FKM UI dalam webinar Gerakan Alumni UI4NKRI: Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) pada Rabu (17/6/2020) lalu.

Terkait kurva kasus positif Covid-19 yang terus menunjukkan peningkatan dan belum ada tanda-tanda menurun atau melandai, menurut Wiku, perlu adanya kedisplinan perilaku masyarakat baik secara individu maupun kolektif dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Printer Portabel Canon Pixma TR150 Ngecas Cuma 10 Menit Pakai Powerbank, Ini Keunggulan dan Harganya

Simak Ini, Deretan Samsung Galaxy A di Tanah Air yang Turun Harga, Mulai Banderol Rp 1 Jutaan

Pre-order Tinggal Hari Ini dan Besok, Ini Perbandingan Spesifikasi Lengkap Duo Xiaomi Redmi Note 9

“Sebenarnya kapan kurva melandai ya itu yang nyetir kita sendiri, kalau kita berubah perilaku, maka kurvanya turun, tapi yang terjadi hari ini kita semua nonton kurva kasusnya makin lama makin naik tanpa mengubah perilaku,” ujar Wiku.

Kontrol kedisiplinan

Wiku pun memberi contoh dari kondisi ketidakdisiplinan ini, hal itu bisa terlihat saat Jakarta menerapkan PSBB transisi.

Sebagian tempat masih menunjukkan adanya kerumunan warga, yang seharusnya paling dihindari untuk memutus penularan.

"Jadi itulah kesalahan kita, (kuncinya) yah kita kontrol itu (kedisiplinan) saja,” ungkapnya.

Diskon Besar-besaran Toyota Bekas, Avanza Cuma Rp 60 Juta, Ini Daftarnya plus Mobil Rp 70 Jutaan

Ini Mobil Bekas Hatchback City Car dan SUV, Mulai Rp 70 Jutaan Bisa Dapat Yariz, Jazz, atau CR-V

Oleh sebab itu, Wiku menegaskan, dalam menjalankan kehidupan new normal, masyarakat harus benar-benar meninggalkan kebiasaan lama yang jauh dari protokol kesehatan.

Perubahan perilaku inilah yang menjadi satu-satunya cara untuk bertahan di tengah belum adanya vaksin dan obat khusus Covid-19.

"Berubah perilaku saja, karena ngga ada pilihan. Virus ini sudah menyebar di seluruh dunia bukan hanya di Indonesia saja. Jadi, ngga apa-apa kok pakai masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan, itu hal yang bagus juga," ujarnya.

Herd Immunity

Menurut Wiku, pemberlakuan new normal tidak bisa dikaitkan dengan herd immunity. \

Keduanya berbeda konsep, akan sulit untuk menerapkan herd immunity alami di Indonesia, mengingat jumlah penduduknya yang banyak sehingga akan memakan waktu puluhan tahun

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved