PSBB Jakarta

Nasdem Ingatkan Anies Jangan Ragu Tindak Pengelola Mal Bandel, Benarkah Ada Euforia Kunjungi Mal?

Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menutup kembali mal abaikan protokol kesehatan

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Wartakotalive.com/Joko Supriyanto
Ilustrasi: Pemkot Jakarta Pusat melakukan sidak beberapa mal di Jakarta Pusat untuk memastikan kepatuhan masyarakat terkait PSBB, Selasa (14/4). Hari ini sebanyak 80 mal buka lagi. Anie diminta tutup lagi yang bandel 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menutup kembali mal yang mengabaikan ketentuan protokol pencegahan Covid-19.

Protokol pencegahan Covid-19 di antaranya area memakai masker, pengunjung dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas, pengecekan suhu tubuh dan sebagainya.

“Jangan ragu-ragu untuk menutup kembali. Pemprov tidak boleh tunduk kepada pengusaha mal nakal,” kata Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta Wibi Andriano berdasarkan keterangan yang diterima pada Senin (15/6/2020).

Seekor Ular Sanca Berkeliaran di Kantor KPU Kota Depok Jelang Pilkada, Panjang Mencapai Tiga Meter

Sistem Ganjil Genap di Pasar Koja Baru Diklaim Berjalan Efektif, Kios NonPangan Buka Sebagian

Wibi meminta kepada pihak pengelola mal untuk memastikan seluruh regulasi itu dijalankan.

Dia juga mendorong Pemprov DKI menindak tegas jika masih ada mal yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

“Konsistensi penerapan protokol kesehatan itu tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. DKI Jakarta sudah membuat regulasi dan harus memastikan regulasi itu berjalan tegak lurus. Jangan dibuat untuk dilanggar,” ujar Wibi.

PT KAI Imbau Penumpang KRL Patuhi Protokol Pencegahan Covid-19, Berikut Ini Rute Bus Gratis

Menurutnya, harus ada kesadaran dari masyarakat bahwa Covid-19 masih ada dan bisa menyerang siapa saja. Kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tidak bisa ditawar lagi, bahkan bila perlu aparat keamanan hendaknya ikut mengawasi semua mal.

“Harus diantisipasi lonjakan pengujung mal. Ada semacam euforia warga ibu kota untuk mengunjungi mal yang ditutup sejak pembatasan sosial berskala besar diberlakukan di Jakarta,” ungkapnya.

“Jangan sampai pembukaan mal di Jakarta justru menambah jumlah kasus Covid-19 di ibu kota. Contohnya, pembukaan kembali pasar tradisional yang menjelma, malah menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 sehingga harus menjadi pelajaran,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Wibi juga meminta agar fasilitas dan tenaga kesehatan turut diperhatikan dalam menghadapi masa PSBB transisi di ibu kota.

Bus DAMRI Tujuan Bandara Soetta Kembali Tersedia di Terminal Kayuringin Bekasi, Kini Tarifnya Naik

Hal tersebut untuk memastikan kesiapan fasilitas dan tenaga kesehatan jika ada peningkatan kasus positif di Jakarta.

“Kita harus pahami bahwa pembukaan mal di Jakarta bukan karena Covid-19 sudah bisa diatasi. Bagaimanapun juga arus lalu lintas dan masyarakat sulit dikendalikan,” ucap Wibi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan pusat perbelanjaan, mal dan pasar non-pangan akan beroperasi pada 15 Juni 2020. Namun tidak semua pelaku usaha tersebut dapat beroperasi secara bersamaan.

“Pasar dibuka dengan kapasitas 50 persen setiap hari. Artinya kios-kios toko di dalamnya dibuka berdasarkan nomor tokonya, kalau ganjil yah buka pada tanggal ganjil dan genap dibuka pada tanggal genap,” kata Anies saat jumpa pers melalui siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta pada Kamis (4/6/2020).

Menurutnya, mekanisme seperti ini dilakukan semata-mata agar penularan Covid-19 dapat ditekan. Anies meminta kepada pelaku usaha agar menaati peraturan tersebut.

Pengunjung Ancol Taman Impian Dibatasi Hanya 50 Persen, Penjualan Tiket Lewat Daring

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved