New Normal
Luhut Binsar Pandjaitan Ingin Seleksi Kedatangan Wisatawan, Incar Para Turis Berkantung Tebal
Luhut ingin mengurangi datangnya wisatawan asing yang berasal dari Kelas C dan mendorong masuknya wisatawan asing dari kelas A dan B.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Saat pemberlakuan New Normal, pemerintah ingin mampu menyeleksi kedatangan turis asing.
Yakni turis asing berkantung tebak, bukan turis asing biasa.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Webinar penyediaan akses UMKM yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (12/6/2020).
• Daftar 5 Negera yang Putuskan Tak Berangkatkan Haji Selain Indonesia, Alasannya Sama Pandemi Corona
• Ronaldo Gagal Penalti, Juventus Tetap Melaju ke Final Coppa Italia, Lawan Napoli atau Inter Milan
• Ga Sengaja Siram Novel Baswedan dengan Air Keras Jadi Trending Topic, Hanya Ada di Negeri + 62?
Ia mengatakan untuk meningkatkan pendapatan di sektor pariwisata, ada beberapa langkah atau program yang harus dilakukan pemerintah.
Pertama yaitu harus menyeleksi wisatawan asing yang ingin berlibur.
Ia menyebut pemerintah harus mengurangi datangnya wisatawan asing yang berasal dari Kelas C dan mendorong masuknya wisatawan asing dari kelas A dan B.
• PENELITIAN Terbaru, Anda yang Pernah Kena Influenza Bisa Kebal dari Serangan Covid-19
"Karena dari survei trennya lebih banyak turis yang (kondisinya) berada yang datang itu kerena ongkos," ujarnya
Oleh sebab itu ia meminta pihak-pihak terkait mempersiapkan secara matang industri wisata ketika new normal sudah mulai diterapkan.
Kedua, menggenjot datangnya turis domestik.
Adapun program untuk mendorong agar turis domestik kembali menggeliat, yaitu dengan membuat program In City Activitation, Staycation, Roadtrip dan Epic Sale.
Ketiga, untuk mempercepat pengembangan desa wisata, Program One Village One Product (OVOP) juga perlu dilakukan. Program ini nantinya akan menampilkan produk-produk kreatif buatan masyarakat desa.
• Menari Bersama Teman Perempuannya Lewat TikTok, Kadis Pariwisata Bondowoso Mengaku Khilaf
Selain itu Luhut juga mengatakan saat ini UMKM juga perlu dibantu.
Ia berpendapat kontribusi UMKM sangatlah besar untuk menggerakkan perekonomian di Indonesia.
"Kalau dilihat UMKM ini sangat besar kontribusinya. 80 persen ekonomi kita ditopang berkat adanya UMKM dan 95 persen penyerapan tenaga kerja terjadi karena UMKM juga," katanya.
UMKM juga berkontribusi pada nilai ekspor dari non migas, tercatat ada 14,4 persen yang disumbangkan UMKM untuk sektor ini.
• Waspada, Jawa Timur Dominasi Penambahan 1.111 Kasus Virus Corona di Indonesia pada Jumat (12/6/2020)
