Berita Daerah
Pengusaha Ini Dapat Kiriman Paket Lewat Ojol Berupa Tengkorak Manusia Berceceran Cairan Mirip Darah
Paket bingkisan yang isinya menyerupai tengkorak manusia dengan cairan merah seperti darah berceceran di bagian bawahnya diduga teror.
Dia diyakini telah memanjat melalui celah di pagar di kandang.
Tidak lama kemudian, dia terpeleset dan jatuh di mulut sejumlah buaya yang memerebutkan tubuh mungilnya seperti makanan yang biasa mereka cabik-cabik di penangkaran buaya jahanam tersebut.

Roath memanjat masuk untuk menyelamatkan anaknya, tetapi dia hanya bisa mengambil tengkoraknya, yang belum ditelan buaya tersebut.
Dia menggambarkan, insiden traumatis itu sebagai 'penyesalan terbesar dalam hidupnya' yang tidak akan pernah termaafkan.
Ayah dari seorang gadis berusia dua tahun yang dibunuh oleh kawanan buaya ganas, yang terjadi setelah dia terpeleset dan jatuh menyimpang ke kandang mereka.
Karena itu, pemilik penangkaran buaya terbesar di Kamboja tersebut telah memutuskan untuk menjual bisnisnya.
Rom Roath Neary meninggal setelah berkeliaran dari orang tuanya dan tampaknya memanjat melalui celah di pagar, di peternakan buaya keluarganya di Siem Reap.
Ayah yang dirundung kesedihan, hancur hatinya, Ram Roath dengan tegas mengatakan, dia akan segera menjual usaha penangkaran buaya itu, segera setelah insiden tragis itu.
Kawanan buaya itu tertangkap layar video, saat difilmkan memperebutkan apa yang tersisa dari gadis berusia dua tahun.
"Ini adalah penyesalan terbesarku dalam hidup untuk kehilangan putriku. Mulut buaya itu hanya menyisakan tengkoraknya di mulutnya," katanya sambil menangis tersedu-sedu kepada Khmer Times, dikutip Daily Mail, dikutip Warta Kota, Sabtu (6/7/2019).

Ram Roath telah mengawasi pertanian selama lima tahun terakhir setelah orangtuanya meninggalkannya untuk diambil alih sebagai warisan usaha keluarga besarnya.
Setelah dia meninggal, Ram Roath memanjat tembok penangkaran buaya itu.
Dia memang berupaya untuk menyelamatkan putrinya dari terkaman kawanan buaya, yang memperebutkan tubuh korban, tetapi hanya dapat mengambil tengkoraknya.
Letnan polisi Och Sophen mengatakan, ibu balita itu, yang baru saja melahirkan, kehilangan jejak Rom karena dia sibuk dengan bayi yang baru lahir.
Karena itu, dia tidak sadar, nyawa anaknya menjadi taruhannya.