Berita Internasional
BREAKING NEWS: 30 JUTA Cewek China Siap Poliandri agar Pria Tak Jomblo, Tiongkok Kekurangan Wanita
30 wanita China harus siap poliandri untuk mengatasi kekurangan perempuan dewasa di negeri tersebut sehingga 30an juta pria menjomblo seumur hidup
Dailymail melaporkan, menurut Prof Yew Kwang Ng, usulannya itu dapat menjadi cara untuk membantu pria bujangan menemukan bagian dan kebahagiaan mereka yang lebih baik.
Prof Ng, Profesor Ketua Khusus di Fakultas Ekonomi Universitas Fudan, Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok, menekankan bahwa lelaki China lajang akan semakin kesulitan mendapatkan pasangan yang ideal di tahun-tahun mendatang karena meningkatnya persaingan.
Pria paruh baya yang tidak menikah harus bersaing dengan saingan yang jauh lebih muda untuk memenangkan hati sekelompok wanita lajang, kata pakar kelahiran Malaysia itu.
"Jika kebutuhan biologis dan psikologis yang dialami seorang pria tidak dapat dipenuhi dengan tepat, itu pasti akan membawa dampak negatif yang substansial pada kebahagiaannya," kata Prof Yew Kwang Ng.
Yew Kwang Ng mencatat dalam sebuah opini yang dipublikasikan pada 2 Juni 2020 melalui outlet populer China NetEase.
Di kolom, ia mengajukan dua solusi yang mungkin dilakukan.
Salah satunya adalah legalisasi prostitusi, dan yang lainnya adalah poliandri, suatu bentuk poligami yang memungkinkan seorang wanita untuk mengambil dua atau lebih suami yang sah.
Sejauh ini, tidak ada praktik yang diizinkan oleh hukum Tiongkok.
Prof Ng berkata sementara pelacur mungkin memuaskan kebutuhan biologis pria yang mendesak, mereka tidak akan mampu memberikan penemanan seumur hidup seperti yang dilakukan istri.
Alasan Usul Poliandri
Dia kemudian menjelaskan sejarah poliandri, terutama di Tibet, sebelum mengklarifikasi bahwa dia mengusulkan metode ini untuk tidak mempromosikan gagasan tersebut.
Langkah atau usul dia semata-mata untuk menemukan perbaikan bagi masyarakat Tiongkok.
"Jika bukan karena ketidakseimbangan yang serius dari rasio pria dan wanita, saya tidak akan memikirkan poliandri sama sekali," ujarnya.
Kedua, dia tidak mempromosikan atau mendorong poliandri.
"Saya hanya berpikir bahwa berhadapan dengan [masalah memiliki] lebih banyak pria dan lebih sedikit wanita, [pemerintah] mungkin dapat mempertimbangkan poliandri," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/wanita-china-siap-poliandri.jpg)