Berita Internasional

BREAKING NEWS: 30 JUTA Cewek China Siap Poliandri agar Pria Tak Jomblo, Tiongkok Kekurangan Wanita

30 wanita China harus siap poliandri untuk mengatasi kekurangan perempuan dewasa di negeri tersebut sehingga 30an juta pria menjomblo seumur hidup

Editor: Suprapto
CNS / Liu Xing
Sebanyak 30 juta wanita China harus siap poliandri agar 30 juta pria bisa beristri. Saat ini, China kekurangan wanita dewasa. Foto: Wanita China anggota tim kebugaran mengikuti pelatihan lari cepat sebelum kompetisi di Sri Lanka, 8 Juni 2014. 

* Tiongkok kekurangan wanita karena kebijakan Kebijakan Satu Anak di China

* 30 juta wanita China harus siap poliandri

 * Prof Yew Kwang Ng mengusulkan poliandri atau buka prostitusi

* Pria China setuju berbagi istri daripada terus menjomblo

WARTAKOTALIVE.COM, BEIJING-- Sebanyak 30 juta pria China diperkirakan tidak akan bisa mempunyai istri pada tahun 2050.

Solusinya, 30 juta wanita atau cewek China harus mau poliandri.

Saat ini, jumlah pria dewasa di China lebih banyak 15 juta dibandingkan wanita dewasa (siap menikah).

Seorang profesor (guru besar) mengungkap persoalan sosial di China dalam sebuah tulisan ilmiah.

Kesenjangan gender yang sangat tinggi terjadi di negeri Tirai Bambu tersebut sebagai akibat dari kebijakan satu anak di China.

Sementara orang China lebih bangga mempunyai anak laki-laki, sehingga jumlah pria dewasa pun lebih banyak dibandingkan wanita.

Dan para pria China pun, kata Prof Yew Kwang Ng, setuju berbagi istri daripada terus menjomblo.

 Peneliti Harvard Medical School Sebut Tudingan Amerika kepada China Tentang Covid-19 Mendekati Benar

 Amerika Serikat Punya Bukti China Coba Sabotase Pembuatan Vaksin Covid-19

Solusi poliandri ditawarkan Prof Yew Kwang Ng agar persoalan sosial di China tak makin meluas.

Artinya, jika selama ini yang banyak terjadi adalah poligami (suami dengan istri lebih dari satu), tidak tertutup kemungkinan suatu saat wanita di China punya banyak suami atau poliandri di China akan marak.

Jika tidak dilakukan kebijakan itu, kata  Prof Yew Kwang Ng, seorang ekonom berusia 77 tahun, persoalan sosial akan semakin parah.

Pekerja medis yang menjadi sukarelawan di Wuhan untuk membantu memerangi wabah virus corona Covid-19, berdiri berkelompok sebelum mereka naik bus untuk pulang ke rumah, di Wuhan di provinsi Hubei tengah China,  Selasa 31 Maret 2020. Petugas medis bantuan di Wuhan kembali ke rumah atau tempat kerja masing-masing setelah tak ada pasien baru di kota ini .
Wanita para pekerja medis di Wuhan di provinsi Hubei tengah China. (NOEL CELIS / AFP)
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved