Wali Kota Jakarta Utara Ungkap, Wajah Baru Pesisir Jakarta, Bukan Infrastruktur Semata
Pesisir merupakan wajah Jakarta yang kini mulai ditinggalkan. Sehingga perlu ada pembaruan untuk mengubah wajah pesisir Jakarta menjadi lebih baik.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah mengatakan bahwa wajah baru ibukota bukan infrastruktur semata.
Hal itu pula yang diterapkan Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko di pesisir.
“Wajah baru Jakarta bukan infrastruktur tapi lebih ke main mindset. Saya juga, (mindset) wajah baru pesisir Jakarta,” kata Sigit, dalam wawancara khusus dengan Warta Kota di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Kamis (10/6/2020)..
Apalagi, lanjutnya, pesisir merupakan wajah Jakarta yang kini mulai ditinggalkan.
Sehingga perlu ada pembaruan untuk mengubah wajah pesisir Jakarta menjadi lebih baik lagi.
• Sah! Jokowi Teken PP Pemotongan Gaji 2,5 Persen untuk PNS, TNI/Polri hingga Swasta, ASN Mulai 2021
• Mengenal Lebih Dekat Sosok Dokter Cantik Reisa Broto Asmoro, kini Masuk Tim Gugus Tugas Covid-19
• Jenazah Pasien PDP Covid-19 ini Menghilang, ada yang Membongkar Makam dan Mengambilnya
• Masih Bingung Cara Daftar PPDB Online? Ini Nomor Telepon dan WA Disdik DKI yang bisa Dihubungi

”Kalau dulu orang datang ke Batavia, mukanya utara. Kalau hari ini orang ke bandara, Cengkareng, Halim ke pusat kota. Jadi lewat punggung, bukan muka,” kata Sigit.
Untuk itu sejumlah perbaikan perlu dilakukan agar wajah pesisir Jakarta bisa menjadi lebih baik lagi.
Berbagai layanan di pemerintahan maupun juga perkembangan kota perlu ditingkatkan.
“Semua bicara water front city sebagai kemajuan negara. Sekarang coba definiskan ulang, basic service kita rapikan, urban renewal kita kerjakan untuk kemajuan kota,” kata mantan Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta ini.
Apalagi sejumlah infrastruktur berskala besar juga sudah dan sedang dibangun.
Mulai dari Light Rapid Transit (LRT) Jakarta, Jakarta International Stadium (JIS), maupun Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter.
“Pemerintah telah memberikan triger untuk itu, semua perangkat moderen untuk branding kota,” ungkap Sigit.
Bukan Kesempurnaan Tapi Kecepatan
Sementara itu, khusus penanganan banjir rob yang biasa melanda pesisir Jakarta, Sigit melihat yang diperlukan saat ini adalah kecepatan dan bukan kesempurnaan.
Tanggul menjadi solusi yang sangat mendesak untuk segera dibangun demi mengatasi fenomena banjir rob.
Sehingga kecepatan jadi cara yang paling efektif untuk pembuatan tanggul.
• Sambut New Normal, Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kelurahan Mulai Buka, Dibatasi 50 Pemohon
• Jangan Sampai Terlewat! Ini Penjelasan Lengkap Kisi-Kisi Pendaftaran PPDB Banten 2020/2021
• Perumahan Pantai Mutiara Banjir Rob, Ahok: Ada Genset, Anak-Anak Tidak Mengungsi
• Kunjungi Lokasi, Sekda DKI Saefullah Ungkap Penyebab Komplek Pantai Mutiara Terendam Banjir Rob
Sigit menceritakan pembangunan tanggul yang saat ini sedang berjalan untuk mengantisipasi naiknya permukaan laut sampai dengan 50 tahun kedepan harus dilakukan dengan cepat.
“Kita kejar kecepatan bukan kesempurnaan. Buat apa kita kejar kesempurnaan detil untuk desain tapi nggak punya kecepatan eksekusi. Selesaikan dulu biar nggak ada celah,” ujar Sigit.
Pondasi tanggul menjadi hal yang paling penting untuk dikerjakan dengan cepat agar bisa segera mengatasi fenomena banjir rob yang sudah terjadi setiap tahunnya.
“Yang penting sekarang bangun struktur pondasinya. Kita bangun aja pondasi untuk 50 tahun tapi struktur atas kita sesuaikan,” ujarnya.
Sementara untuk hal lainnya seperti penurunan tanah, tinggi permukaan air laut dan lain-lain bisa dievaluasi secara berkala agar tanggul yang telah dibangun efektif menahan rob.
“Nanti kita evaluasi per tiga tahun per lima tahun tapi pondasi udah karena hari ini kejar kecepatan,” kata Sigit. (jhs)