Virus Corona Jabodetabek

Hasil Rapid Test Enam Lansia Warga Panti Sosial Reaktif, Langsung Diisolasi Sementara

Puskesmas Kecamatan Cipayung menggelar rapid yang ditujukkan kepada 240 lansia warga penghuni Panti Sosial Tresna Werdha, pada Rabu (10/6/2020) lalu.

Penulis: Rangga Baskoro |
Warta Kota/Rangga Baskoro
Kegiatan rapid test di Panti Sosial Tresna Werdha, Ciapayung, Jakarta Timur. 

200 Warga Paseban Rapid Rest, 5 Warga di Antaranya Reaktif dan Diputuskan Jalani Isolasi

200 orang yang sempat menjalani rapid test kampung di Kelurahan Paseban RW 01 Jakarta Pusat, 5 di antaranya hasil rapid test menunjukan reaktif.

Ke-5 warga ini pun akhirnya dilakukan swab test, namun untuk menunggu hasil swab test yang akan keluar 3 sampai 4 hari, mereka akan di karantina mandiri di GOR Senen, Jakarta Pusat.

Sekretaris Camat (Sekcam) Senen, Irshan Prasetiawan menyatakan ada 209 warga yang melakukan pemeriksaan rapid test. Di antaranya 5 warga yang dinyatakan reaktif.

"Iya ada lima yang reaktif dari 209 yang menjalani rapid test," kata Irshan, Selasa (9/6/2020).

Sementara bagi 5 orang yang hasil rapid test menunjukan reaktif, maka mereka diminta menjalani karantina mandiri.

Hanya saja karena tempat tinggal ke lima orang itu tidak memadai, maka Kecamatan Senen memberikan fasilitas di isolasi mandiri di GOR Senen.

"Tadi kita sudah bawa mereka ke GOR Senen dibantu dengan Dishub mengunakan Bus Sekolah," katanya.

Menurut Irshan total pemeriksaan sebanyak 209 orang, diantaranya 118 orang menjalani Rapid Test, 91 orang menjalani swab test.

Nantinya jika ada warga yang hasil swab testnya positif, mereka akan langsung dirujuk ke RSD Wisma Atlet Kemayoran.

Sebelumnya, Kasatpel Usaha Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kecamatan Senen, Erma Handayani mengatakan dalam kegiatan rapid kampung ini pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Rapid kampung ini adalah sasarannya ODP, PDP, Kemudian lansia, ibu hamil dan orang orang yang memiliki diabetes, sesak, dan lain-lain," kata Erma saat ditemui, Selasa (9/6/2020).

Menurut Erma, pihaknya memprioritaskan kelompok rentan.

Hal itu dikarenakan mereka memiliki tingkat kerentanan penularan covid-19.

Seperti halnya memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes maupun sesak nafas.

"Kalo anak-anak ikut karena mereka kontak erat dari kasus-kasus yang reaktif atau tetangga yang dekat kasus yang positif," katanya.

Atas kondisi itu, pihaknya melakukan rapid kampung untuk menjangkau secara langsung ke masyarakat.

Sehingga tidak lagi melakukan trassing pasien covid-19.

Kuota rapid dan swab test yang sediakan sebanyak 200 orang. (JOS/Wartakotalive.com)

  

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved