Kelestarian Alam
Ini Daftar Hewan Langka dan Tumbuhan Pemakan Daging yang Diselamatkan Polisi Hutan Dua Pekan Ini
Polisi Hutan menyelamatkan berbagai hewan langka dan tumbuhan pemakan daging sepanjang 2 pekan ini. Mari kita simak daftarnya.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Polisi Hutan di Indonesia terus menyelmatkan hewan langka maupun tumbuhan dari perdagangan online ilegal.
Selama 2 pekan ini, setidaknya ada sederet hewan langka dan tumbuhan yang berhasil diselamatkan dari tangan para pelanggar hukum.
Mari kita simak daftarnya :
1. Kantong Semar
• Kisah Keluarga Elang Jawa di Gunung Salak, Pihak Taman Nasional Dapatkan Rekaman Video Langka
Diberitakan akun instagram @gakkum_klhk, Gakkum KLHK Menahan Penjual Kantong Semar Dilindungi ke Taiwan
Tim operasi gabungan Ditjen Gakkum KLHK dan BKSDA Kalbar SKW II Sintang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menahan RB (23) dan MT (32), penjual kantong semar pada 27 Mei 2020,
Dari tangan keduanya, petugas menyita 25 paket kantong semar (spesies Nepenthes clipeata dan Nepenthes spp) dan sejumlah tumbuhan lainnya.
RB dan MT ditahan di Kantor Seksi Wilayah Pontianak, Balai Gakkum Kalimantan.
Selain kedua pelaku, Balai Gakkum Kalimantan juga mengamankan barang bukti berupa 25 paket kantong semar (spesies Nepenthes clipeata dan Nepenthes spp), 1 paket Sonerila, 1 paket Komalomena silver, Vilodendrum boceri, Labisia kura-kura, Alokasia silver.
• Menghilang 5 Tahun, Hewan Langka Nyaris Punah Bercorak Merah Darah Kembali Ditemukan di Gunung Salak
Hasil penyidikan menunjukkan RB dan MT adalah pemasok kepada AC – pemilik nursery di Taiwan.
Nursery milik AC ini menjual berbagai jenis kantong semar yang berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Komunitas Suara Pelindung Hutan pernah melaporkan AC sebagai perambah dan penyelundup tumbuhan dilindungi di Indonesia.
Berdasarkan pengakuan RB dan MT, tumbuhan dilindungi itu dijual Rp 500 ribu per pokok.
RB dan MT sudah sejak tahun 2017 mengambil kantong semar jenis Nepenthes clipeata dari Taman Wisata Alam Gunung Kelam.
Kemudian mereka menjualnya secara online kepada pembeli dari luar Pulau Kalimantan, dan pembeli internasional antara lain dari Taiwan, Penang, Kuching, dan Kuala Lumpur.