Pemilu
Elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil Naik, Anies dan Khofifah Justru Turun Selama Pandemi Covid-19
Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Naik, Anies Baswedan dan Khofifah Justru Turun Selama Pandemi Virus Corona
Meski demikian, elektabilitas pria yang akrab disapa Emil itu masih di bawah Anies.
Anies yang menduduki posisi tiga teratas, memperoleh elektabilitas 10,4 persen atau turun 1,7 persen.
Meski kalah dari Ganjar, faktanya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah saat ini masih di bawah elektabilitas Anies pada Februari lalu yang mencapai 12,1 persen.
Sementara itu, elektabilitas Khofifah terkoreksi 1,4 persen, yaitu dari 5,7 persen menjadi 4,3 persen.
Burhanuddin mengungkapkan, visibilitas tokoh dalam penanganan Covid-19 menjadi faktor berpengaruh terhadap elektabilitas mereka.
Oleh karena itulah sejumlah tokoh politik nasional yang sebelumnya memiliki elektabilitas tinggi, kini justru tergerus.
Salah satunya yaitu Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Kepala daerah dengan populasi pemilih besar yang pintar mengambil momentum lah yang dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media. Padahal, satu-satunya isu yang membetot perhatian publik adalah Covid," ujarnya.
Selain visibilitas, adanya pendukung partisan turut mempengaruhi elektabilitas seorang tokoh.
Presiden Joko Widodo yang saat ini telah memasuki periode kedua kepemimpinannya, tidak dapat lagi mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu Presiden 2024 mendatang.
Akibatnya, suara pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 lalu pun menjadi terbelah.
Menurut Burhanuddin, kenaikan elektabilitas Ganjar dan Emil turut didukung dengan beralihnya basis dukungan pendukung Jokowi ke kedua tokoh tersebut.
Sementara, pendukung Anies diketahui merupakan simpatisan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.
Suara pendukung ini pun terbelah terlebih ada sejumlah tokoh politik lain yang turut memperebutkan.
Mereka di antaranya seperti Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, hingga mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.