Virus Corona

UPDATE Corona Dunia, Kematian Lewati 400.000 Orang, Kenapa Brasil Akan Hapus Laporan Resmi Covid-19?

Angka kematian dunia karena virus corona 400.000 orang. 3 negara dengan tambahan kematian terbanyak adalah Amerika Serikat, Brasil dan India.

AFP
Para pekerja di Brasil sedang memakamkan warga meninggal dunia karena Virus Corona di Sao Paolo. Brasil kini menjadi negara kedua dengan tambahan kematian tertinggi setelah AS. 

Pasalnya, banyak negara kekurangan pasokan untuk menguji semua korban dan beberapa negara tidak menghitung angka kematian di luar rumah sakit.

Brasil Hapus Data Resmi

Sementara itu Brasil memutuskan untuk hanya melaporkan kasus virus corona dalam 24 jam terakhir, di tengah kritikan atas Presiden Jair Bolsonaro yang dianggap tak becus tangani wabah.

Kementerian kesehatan juga memutuskan menghapuskan data total kasus Covid-19 dari situs resmi pemerintah selama beberapa bulan terakhir.

Dalam dalih Presiden Bolsonaro, data kumulatif virus corona, seperti yang dilakukan negara lain, tidak mencerminkan gambaran sebenarnya.

aat ini, Brasil merupakan negara kedua yang paling parah terdampak Covid-19 di dunia di bawah AS, seperti dilaporkan BBC Minggu (7/6/2020).

Negeri "Samba" melaporkan sekitar 676.000 konfirmasi penularan positif, dengan korban meninggal mencapai lebih dari 36.000 orang.

Azriel Ancam Bongkar Rekaman Makian Raul Lemos, Krisdayanti Minta Netizen Tidak Menyudutkan Suaminya

Diyakini, jumlah kasus maupun kematian di negara Amerika Latin itu lebih tinggi karena tes yang dilakukan tidak memadai.

Jair Bolsonaro sudah mendapat kritikan tidak hanya karena menolak menerapkan lockdown, seperti yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Kemudian pada Jumat (5/6/2020), presiden sayap kanan itu mengancam keluar dari WHO karena dia anggap "organisasi yang bias politik".

Presiden yang dikenal sebagai "Trump dari Negeri Tropis" itu juga ikut dalam aksi demo menentang lockdown, dan mengabaikan social distancing.

Seperti apa pernyataan Brasil?

Pada Sabtu (6/6/2020), Brasilia memutuskan menghapus data Covid-19 yang sudah terdokumentasi oleh pemerintah pusat maupun kota.

Sebagai gantinya, kementerian kesehatan hanya menyatakan 27.075 kasus dan 904 kematian baru dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Di Twitter, sang presiden menyatakan data kumulatif tersebut "sama sekali tidak merepresentasikan apa yang sedang dialami negara ini".

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved