Kelestarian Alam
Dua Hewan Hampir Punah yang Muncul Lagi di Masa Pandemi Covid-19 Usai Hilang Bertahun-tahun
Dua Hewan Hampir Punah yang Muncul Lagi di Masa Pandemi Covid-19 Usai Hilang Bertahun-Tahun. Simak selengkapnya di dalam berita ini.
Jantan dewasa (ayah) dinamai Ki Jalu, betina dewasa (ibu) dinamai Nyai Beti, Jantan muda atau anak sulung Ki Jalu dan Nyai Beti dinamai Rakata, sedangkan anak bungsu Ki Jalu dan Nyai Beti dinama Wira.
Rakata usianya sudah 2 tahun, sedangkan Wira baru lahir sekitar akhir April 2020 ini.
• Hanya Bertelur 2 Tahun Sekali, Petugas Gunung Salak Terus Pantau Kondisi Anak Burung Garuda Terbaru

Sehingga Wira belum bisa terbang, dan bergantung dari makanan pemberian induknya.
Lalu apa yang unik?
Ternyata Wira tidak hanya diberi makan oleh Nyai Beti.
Sang kakak, Rakata, ternyata ikut mencari makan untuk Wira.
Ditulis instagram resmi Taman Nasional Gunung Halimun Salak @halimunsalak_np, diketahui bahwa pertengahan Mei 2020 ini, Rakata terpantau berada di sarang bersama induknya.
Setidaknya sekali dalam sehari, Rakata membawa pakan ke sarang.
Setelah meletakkan pakan di sarang, Nyi Beti mencabik-cabik dan memberikan pakan itu kepada Wira.
Rakata terus tumbuh dan berkembang membantu pengasuhan Sang Adik, sebelum Wira benar-benar meninggalkan sarang, mencari rumah baru dan pasangan.
• Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Pantau Sarang Burung Garuda, Simak Momen Menakjubkan
@halimunsalak_np menulis bahwa tandem nursing dapat dipahami sebagai aktivitas merawat dua anak secara bersama oleh sang Induk dalam satu sarang.
Momen ini tergolong sangat langka bisa dijumpai di habitat alaminya.
“Sepanjang pengetahuan kami, bahwa sampai saat ini belum ada yang mendokumentasikan dan mempublikasikan kejadian tandem nursing pada keluarga Elang Jawa,” cerita Wardi Septiana, PEH senior TanaHalisa.
Berdasarkan referensi dan komunikasi dengan para ahli, diantaranya Yamazaki, tandem nursing sangat mungkin terjadi karena masa pemeliharaan anak berlangsung selama 3 hingga 5 tahun sedangkan Elang Jawa sendiri berbiak setidaknya setiap 2 tahun sekali.
Tapi @halimunsalak_np tidak menjelaskan peran Ki Jalu.
Namun, diambil dari berbagai sumber oleh Warta Kota, salah satunya dari STUDI POPULASI ELANG JAWA (Spizaetus bartelsi STRESEMANN, 1924) DI GUNUNG SALAK oleh Dharmawan Pandu Pribadi,
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Indonesia pada tahun 2004.
• Rossa Kenang Perjuangan Raih Sarjana, Sempat Buat Ulang Skripsi Karena Disket Patah