New Normal
Menghadapi New Normal, Gubernur Wahidin Halim Khawatirkan Banyak yang Datang dari Luar Banten
Menghadapi new normal, menurut Gubernur Wahidin Halim, perlu lebih diwaspadai kedatangan orang-orang dari luar Banten.
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Pemerintah akan menerapkan pola new normal atau tatanan hidup baru di masa pandemi saat ini.
Termasuk diberlakukannya new normal di wilayah Provinsi Banten.
Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan pihaknya saat ini tengah melakukan persiapan new normal.
Ia pun optimis masa sulit ini dapat segera dilalui.
"Masih terjadi penambahan tapi tidak agresif. Sebagai Gubernur dan Ketua Gugus Tugas, saya ucapkan terima kasih atas segala jerih payah dan ikhtiar kita, yang didukung oleh segenap struktural di Provinsi Banten," ujar pria yang akrab disapa WH itu dalam keterangannya kepada Wartakotalive.com, Minggu (7/6/2020).
• Airin Rachmi Diany Syaratkan Warga Luar Jabodetabek dan Banten Harus Punya Surat Izin Keluar Masuk
• Kapolda Banten Irjen Fiandar Cek Persiapan New Normal di Swalayan dan Stasiun Kabupaten Tangerang
Wahidin Halim juga menyorot Kota Serang yang berubah menjadi warna orange akibat aktivitas saat Lebaran. Sehingga harus melakukan langkah-langkah pro aktif.
"Kita harus semangat untuk kembali ke zona hijau dan kembali ke new normal," ucapnya.
Dikatakan, ada empat kebutuhan untuk new normal. Pertama memerlukan blue print, kedua konsep, ketiga simulasi dan keempat sosialisasi.
"Kondisi saat ini, harus mencoba mempersiapkan dulu sebelum masuk masa transisi. Termasuk bagaimana perhatian kita pada kegiatan keagamaan, sosial budaya dan sebagainya," kata Wahidin Halim.
Beberapa hari sebelumnya, Wahidin Halim menerima para pemimpin pondok pesantren yang tergabung dalam FSPP (Forum Silaturrahmi Pondok Pesantren).
Sekitar 4.000 pondok pesantren di Banten minta segera dibuka.
Sementara, sekitar 40 persen santrinya berasal dari luar Provinsi Banten.
Para santri dikumpulkan oleh Kanwil Kemenag Provinsi Banten.
"Sudah dirumuskan protokol kesehatan untuk diterapkan dan dijalankan oleh pondok pesantren," ungkapnya.
Masih menurut Gubernur WH, perlu lebih diwaspadai kedatangan orang-orang dari luar Banten.
Banyak tercatat mobilitas dari luar Banten ke Pandeglang dan Lebak, terutama dari Jakarta.
Harus ada tindakan seperti karantina. Sementara di wilayah Provinsi lain, orang yang berkunjung akan dikarantina.
Gubernur juga instruksikan Dinas Kesehatan untuk terus meningkatkan rapid test.
Memetakan seluruh penyebaran Covid-19 di Banten untuk mengetahui di mana saja transmisi lokal, siapa transmiternya dan lain-lain.
• Berikut Ini Tata Cara dan Berkas Persyaratan yang Dipersiapkan untuk Pendaftaran PPDB Banten
Dengan jumlah penduduk yang mencapai 11 juta jiwa, jumlah ideal yang ikut skrinning Covid-19 seharusnya 110 ribu orang.
"Disnaker harus proaktif dalam mendata perusahaan terdampak covid dan pekerja yang sudah mendapat bantuan dari pemerintah," tutur Gubernur.
Sementara itu Sekda Pemprov Banten Al Muktabar melaporkan, Tim Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Banten senantiasa mengikuti perkembangan yang masih terjadi.
Membuat struktur-struktur kerja terkait new normal.
"Kita telah menyiapkan langkah-langkah menuju new normal," imbuh Sekda.
Buruh kena PHK
Sementara itu Kadisnakertrans Al Hamidi melaporkan, per Juni buruh yang terkena PHK tercatat 17.298 orang dari 20.020 perusahaan yang melaporkan.
Sudah 26.188 orang telah mendapat bantuan kartu prakerja. Terdapat delapan perusahaan yang bermasalah terkait THR dan sedang dalam penanganan Disnakertrans Provinsi Banten.
"Dalam pelaksanaan protokol kesehatan di perusahaan sudah berjalan. Di antaranya ada yang menerapkan sistem kerja satu Minggu masuk - satu Minggu libur. Ada yang menerapkan 80% masuk - 20% OFF. Ada juga yang menerapkan 2 Minggu masuk - 2 Minggu OFF," paparnya.
Sementara itu Kepolisian Daerah Banten dalam mendukung Tim Gugus Tugas Covid-19 melaksanakan Operasi Aman Nusa. Mengedukasi protokol kesehatan pada masyarakat, bantuan beras mantan napi yang mendapat asimilasi, bantuan APD, hingga penyemprotan disinfektan bersama BPBD Provinsi Banten di rumah ibadah dan tempat keramaian.
Gubernur Banten Setuju Rumah Ibadah Dibuka, Tapi untuk Mal dan Sekolah Jangan Terburu-buru
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tangerang Raya akan diperpanjang tetapi dengan beberapa pertimbangan pelonggaran.
Terutama tempat peribadatan dan untuk teknis perpanjangan PSBB nanti biarakan Sekda Provinsi dan Daerah saling komunikasi.
“Saya setuju tempat peribadatan dibuka akan tetapi protokol kesehatan Covid-19 harus lebih diperketat di sarana ibadah tersebut. Jangan sampai malah nantinya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam rapat evaluasi PSBB dan perpanjangan di Tangerang Raya melalui video conference, Minggu (31/1).
Namun pria yang akrab disapa WH ini juga mengharapkan jangan terburu-buru dalam hal pembukaan mal. Karena itu nanti bisa jadi tempat penularan apabila tidak dipikirkan dengan matang.
• Puluhan Ribu Karyawan Dirumahkan Jadi Alasan Wahidin Halim Imbau Pendatang Tak Cari Kerja ke Banten
Terkait sekolah kata Wahidin Halim diliburkan dahulu jangan ada aktivitas. Sampai ada arahan dari pemerintah pusat lebih lanjut.
“Terkait pembukaan mal kita perlu disepakati bersama bagaimana nanti cara pengamanannya jangan sampai kita kecolongan. Dan juga saya sepakat untuk sekolah untuk sementara ya diliburkan karena dikhawatirkan terjadi penularan, sampai ada arahan dari pusat,” papar mantan Wali Kota Tangerang dua periode ini.
Dalam kesempatan itu, Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan, untuk penggunaan rumah-rumah ibadah yang ada di Kabupaten Tangerang, pihaknya sudah berbicara dan diskusi dengan MUI.
“Karena sampai hari ini pun beberapa masjid masih ada yang melakukan salat Jumat dan salat berjamaah. Lebih baik daripada kita biarkan tanpa aturan dengan ini kita berikan izin dengan aturan yang ketat, yang penting mereka bisa disiplin dan pelaksanaannya diikuti dengan standar protokol kesehatan coronavirus maka akan kami ijinkan,” ucapnya.
Begitu juga dengan kegiatan kegiatan beribadah di Gereja, Pura, maupun di Kelenteng dan sarana ibadah lainnya. Pihaknya akan melakukan simulasi di tempat ibadah tersebut sesuai standar Covid-19.
Pada kesempatan tersebut Zaki menyarankan pembukaan mal dan pusat-pusat perbelanjaan di luar supermarket itu seyogyanya bisa melihat kondisi di daerah Jakarta.
Jangan sampai Banten buka lebih dulu daripada Jakarta.
“Kalau kita bisa buka lebih dulu daripada Jakarta dihawatirkan masyarakat Jakarta melakukan belanja di wilayah Banten terutama wilayah Tangerang Raya karena ini dikhawatirkan terjadi penularan di sana,” kata Zaki.
Mengenai sarana pendidikan Zaki melihat, hasil kajiannya bahwa masih perlu ditutup terlebih dahulu.
Karena proses belajar mengajar di SD maupun SMP bahkan di SMA itu bukan saja hanya proses belajar formal tetapi juga banyak interaksi antar siswa dan di situ yang dikhawatirkan terjadi penularan dari siswa-siswa tersebut.
Sementara itu Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengusulkan PSBB agar dilanjutkan tetapi dengan banyak pengecualian seperti sarana ibadah pasar toko-toko kecil dan ruko bisa dibuka.