Virus Corona
Jokowi Pasang Target Baru Uji Spesimen 20.000 per Hari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada jajaran kabinetnya yang berhasil melakukan uji spesimen 10 ribu per hari sesuai target awal.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada jajaran kabinetnya yang berhasil melakukan uji spesimen 10.000 per hari sesuai target awal.
Presiden berharap jumlah uji spesimen untuk mendeteksi Covid-19 ditingkatkan menjadi 20 ribu sehari.
"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah dua puluh ribu per hari."
• Jusuf Kalla Minta Masjid Dibuka Paling Pertama Ketimbang Mal dan Pasar, Bangsa Ini Harus Ada Rohnya
"Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," ujar Presiden dalam rapat terbatas, Kamis (4/6/2020).
Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona dan Kementerian kesehatan berhasil melakukan uji spesimen 10.000 per hari.
Yakni pada 27 Mei (14.313 spesimen), 28 Mei (11.495), 29 Mei (10.639), 30 Mei (11.361), 31 Mei (11.470), dan 1 Juni (10.039 spesimen).
• Ada Sekitar 400.000 Kehamilan Baru di Indonesia Saat Pandemi Covid-19, Bukan karena Tak Ada Hiburan
Jumlah uji spesimen sempat menurun ke angka 9.000 pada Selasa (2/6/2020).
"Pemeriksaan spesimen dilakukan dengan dua metode."
"Metode pertama yakni real time polymerase chain reaction (PCR).
• 12 Kali Tidak Salat Jumat di Masjid, Jusuf Kalla: Ini Paling Lama dalam Hidup Saya
"Metode yang kedua merupakan tes cepat molekuler (TCM)," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, Selasa lalu.
Selama ini, target uji spesimen 10.000 per hari terkendala terbatasnya perangkat uji Polimerase Chain reaction (PCR) serta laboratorium uji.
Pemerintah kemudian mendorong Kemenristek bekerja sama dengan perguruan tinggi, BUMN, dan swasta untuk memproduksi perangkat uji serta laboratorium sendiri.
• Paradigma Kesehatan Indonesia Harus Diubah, Bukan Mengobati, tapi Orang Dibikin Tidak Sakit
Kemenristek melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kemudian berhasil membuat PCR Kit serta laboratorium BSL-2 sendiri.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 3 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 7.623 (27.0%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 5.317 (18.8%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.319 (8.2%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.668 (5.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.455 (5.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 1.033 (3.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 1.029 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 954 (3.4%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 858 (3.0%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 685 (2.4%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 583 (2.1%)
BALI
Jumlah Kasus: 490 (1.7%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 456 (1.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 444 (1.6%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 377 (1.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 310 (1.1%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 251 (0.9%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 238 (0.8%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 237 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 209 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 202 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 176 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 172 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 165 (0.6%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 136 (0.5%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 129 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 118 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 117 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 97 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 97 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 92 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 92 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 62 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 20 (0.1%). (Taufik Ismail)