Berita Populer

BERITA Terpopuler Selama 24 Jam di Wartakotalive.com: Haji | Corona Surabya | New Normal | Syahrini

Berikut ini berita terpopuler di Jakarta selama 24 jam yang dirangkum dari Wartakotalive.com.

Mikhail Voskresenskiy / Sputnik / Sputnik via AFP
(Ilustrasi) Jemaah sedang melaksanakan ibadah haji di depan Kabah, Makkah, Arab Saudi. 

"Ada perintah dari Reino Barack (melanjutkan laporan itu)," kata Riendy, perwakilan manajemen Syahrini, saat dihubungi wartawan, Rabu (3/6/2020).

Satu Tahun Lalu Laporkan Lia Ladysta ke Polisi, Mengapa Syahrini Kembali Melanjutkan Kasus Tersebut?

Reino Barack dan Syahrini merasa, pernyataan Lia Ladysta sudah menjadi isu yang tidak sedap hingga tersebar luas ke publik.

Lia Ladysta bahkan dituding menjadi bagian jaringan yang ingin menjatuhkan nama baik Syahrini.

"Penyataan terlapor (Lia Ladysta) menyebar, lalu diperbincangkan di medsos. Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah terlapor termasuk jaringan lingkaran konspirasi lagi hits ini?" katanya.

Baca selengkapnya di LINK INI

5. Pertarungan dengan Virus Corona Sebenarnya Ada di Jalanan, Bukan di Rumah Sakit

Ilustrasi - Tenaga Medis Virus Corona atau Covid-19
Ilustrasi - Tenaga Medis Virus Corona atau Covid-19 (Wartakotalive.com)

Menghadapi pandemi, pertarungan sebenarnya berada di lapangan.

Penanganan COVID-19 tidak berfokus pada pengobatan tetapi berprinsi pada deteksi sedini mungkin.

Hal tersebut disampaikan Direktur RS Universitas Andalas Andani Eka Putra.

Dirinya mengungkapkan bahwa pertarungan di lapangan atau jalan ini melibatkan semua orang, sedangkan pertarungan di rumah sakit hanya bisa dilakukan oleh para tenaga medis. 

“Pertarungan saat ini seharusnya terjadi di lapangan, tidak hanya di rumah sakit. Kalau pertarungan gagal di lapangan, pertarungan itu berlanjut di rumah sakit,” ujar dr. Andani yang juga Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas pada kanal Youtube yang diunggah pada 5 Mei lalu. 

Andani yang bergelar doktor menjelaskan bahwa pertarungan di lapangan itu upaya untuk mengidentifikasi sebanyak-banyaknya orang yang berpotensi sebagai penular.

Mereka tidak hanya orang tanpa gejala (OTG) tetapi juga orang dalam pemantauan (ODP) atau orang-orang yang baru pulang dari bepergian atau perjalanan. 

“Kelompok orang-orang ini yang harus kita cari dan identifikasi,” ujarnya. 

Baca selengkapnya di LINK INI

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved