Virus Corona
Bagaimana Cara PSK Dapat Pelanggan saat Wabah Virus Corona? Ternyata Begini Strateginya
Banyak bisnis khususnya bisnis prostitusi ditutup akibat pandemi virus corona atau Covid-19 tersebut.
Maka, kelompok perlindungan pekerja seks dan advokasi mencoba menggalang dana.
Tengok saja kelompok perlindungan pekerja seks Las Vegas Sex Worker Collective mengumpulkan dana sebesar US$ 19.300 atau Rp 274 juta eengan patokan kurs Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat (AS).
Kelompok serupa di Italia menggalang dana hampir € 21.700 atau Rp 347 juta, kurs Rp 16.000 per Euro.
"Sumbangan ini dapat menyelamatkan hidup para pekerja seks yang harus segera membayar tagihan, membeli makanan dab sebagainya," kata Sanders.
Tapi itu belum menyelesaikan masalah.
Beberapa pekerja seks dipaksa uterus bekerja. Mereka berisiko terkena denda atau terpapar virus.
"Di negara-negara berkembang, para pekerja seks kerap menjadi tulang punggung keluarga"
"Jadi ini mempengaruhi seluruh keluarga besar," kata Prof Sanders.
Niki Adams dari English Collective of Prostitutes mengamini pandangan itu.
Dia mengatakan kepada BBC bahwa mayoritas pekerja seks di Inggris adalah para ibu. Jika mereka terus bekerja, itu karena terpaksa.
Mereka sangat membutuhkan uang.
Tapi ada juga yang hanya mengandalkan bantuan, meski mereka tetap mau bekerja.
BBC menginvestigasi ke salah satu rumah bordil terbesar di dunia.
Sebuah kawasan kumuh yang banyak gang-gang sempit.
Rumah bagi 1.300 perempuan dan 400 anak-anak mereka.