Berita Video
VIDEO Traffic Report, Jelang New Normal Jakarta, Jalan Daan Mogot Macet
Pantauan Wartakotalive.com kemacetan di Daan Mogot sebabkan kemacetan di ruas jalan lain seperti Jalan Tol Lingkar Luar Barat arah Daan Mogot.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat kembali macet jelang masa berakhirnya Pembatasan Sosial Besar (PSBB) fase 3 pada Rabu (3/6/2020). Kemacetan terjadi pukul 8.30 WIB di lampu lalu lintas Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Pantauan Wartakotalive.com kemacetan di Daan Mogot sebabkan kemacetan di ruas jalan lain seperti Jalan Tol Lingkar Luar Barat arah Daan Mogot.
Kemacetan di ruas itu terjadi sejak di gerbang apartemen West Vest, Rawa Buaya, Jakarta Barat. Kemacetan disebabkan antrian lampu lalu lintas di Jalan Daan Mogot.
Sedangkan di Jalan Daan Mogot, kedua ruas di jalan itu tampak ramai. Namun kemacetan terparah terjadi di Jalan Daan Mogot arah Jakarta.
• Ada Pihak Memutar Film Secara Komersil Tanpa Izin, Chand Parwez: Harus Ada Tindakan Tegas Pemerintah
Terlihat juga keruwetan kendaraan di lampu lalu lintas. Banyak kendaraan yang melanggar lampu lalu lintas Rawa Buaya.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, meminta agar Dinas Pendidikan DKI jakarta tetap memberlakukan belajar di rumah saat new normal diberlakukan.
Sebab kondisi saat ini masih sangat berbahaya bagi para siswa, khususnya yang duduk di jenjang SD dan SMP.
"Mereka memang bisa dikontrol oleh guru saat di sekolah, tapi ketika pulang bagaimana? Di perjalanan ini berbahaya," ucap Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta itu, Selasa (2/6/2020).
• Hari Pertama Dibuka, Mal Pelayanan Publik di Bekasi Trade Center Diserbu Pengunjung
• Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Pelajar Kota Bekasi Mulai Belajar di Sekolah saat Penerapan New Normal
• UPDATE Virus Corona Dunia Selasa (2/6/2020): Empat Negara ASEAN Nihil Angka Kematian
Politisi senior PDIP ini pun menyarankan penundaan kegiatan belajar mengajar di sekolah hingga empat bulan ke depan, menunggu situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 makin membaik.
Terlebih, ia menyebut, biasanya hanya 20 persen pembelajaran di sekolah yang bisa diserap oleh para siswa.
Sedangkan, 80 persen lainnya para siswa mengasah soft skill mereka untuk berorganisasi, berkomuninikasi, dan membangun jaringan.
"Jadi, seandainya kita undur pendidikan kita untuk 4 bulan atau 3 bulan lagi saya rasa enggak begitu mengganggu," ujarnya saat dikonfirmasi.
Terkait kalender pendidikan yang telah ditetapkan tanggal 13 Juli sebagai hari pertama tahun ajaran 2020/2021, Jhonny mengatakan, Disdik DKI tak harus mengubahnya.
Menurutnya, pembelajaran pada awal tahun ajaran baru bisa dilaksanakan secara online oleh para siswa di rumah masing-masing.
"Belum lah dulu (belajar di sekolah), biar mereka belajar dari rumah saja. Apalagi sudah ada teknologi dan segala macamnya di Jakarta," kata Jhonny.