Berita Video
VIDEO: Jelang New Normal, Kawasan Kota Tua Disemprot Disinfektan
Jelang masa berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta pada 4 Juni 2020, kawasan Wisata Kota Tua bersiap
Penulis: Angga Bhagya Nugraha | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI- Petugas Unit Pengelola Kawasan (UPK) menyemprotkan cairan disinfektan diseluruh penjuru Kawasan Wisata Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (2/6/2020).
Jelang masa berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta pada 4 Juni 2020, kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta Barat tengah bersiap untuk kembali dibuka.
Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua, Deddy Tarmizi sudah menyiapkan beberapa langkah guna mengantisipasi datangnya pengunjung pascapembukaan kembali kawasan Wisata Kota Tua di masa kenormalan baru atau new normal.
"Kalau nanti masuk masa new normal, UPK Kota Tua siap memberlakukan masuk kawasan Kota Tua. Pertama wajib periksa suhu tubuh. Kami menyiapkan 4 thermometer gun di 2 gerbang masuk," ucap Deddy , Selasa (2/6/2020).
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Jhonny Simanjuntak, meminta agar Dinas Pendidikan DKI jakarta tetap memberlakukan belajar di rumah saat new normal diberlakukan.
Sebab kondisi saat ini masih sangat berbahaya bagi para siswa, khususnya yang duduk di jenjang SD dan SMP.
"Mereka memang bisa dikontrol oleh guru saat di sekolah, tapi ketika pulang bagaimana? Di perjalanan ini berbahaya," ucap Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta itu, Selasa (2/6/2020).
• Hari Pertama Dibuka, Mal Pelayanan Publik di Bekasi Trade Center Diserbu Pengunjung
• Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Pelajar Kota Bekasi Mulai Belajar di Sekolah saat Penerapan New Normal
• UPDATE Virus Corona Dunia Selasa (2/6/2020): Empat Negara ASEAN Nihil Angka Kematian
Politisi senior PDIP ini pun menyarankan penundaan kegiatan belajar mengajar di sekolah hingga empat bulan ke depan, menunggu situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 makin membaik.
Terlebih, ia menyebut, biasanya hanya 20 persen pembelajaran di sekolah yang bisa diserap oleh para siswa.
Sedangkan, 80 persen lainnya para siswa mengasah soft skill mereka untuk berorganisasi, berkomuninikasi, dan membangun jaringan.
"Jadi, seandainya kita undur pendidikan kita untuk 4 bulan atau 3 bulan lagi saya rasa enggak begitu mengganggu," ujarnya saat dikonfirmasi.
Terkait kalender pendidikan yang telah ditetapkan tanggal 13 Juli sebagai hari pertama tahun ajaran 2020/2021, Jhonny mengatakan, Disdik DKI tak harus mengubahnya.
Menurutnya, pembelajaran pada awal tahun ajaran baru bisa dilaksanakan secara online oleh para siswa di rumah masing-masing.
"Belum lah dulu (belajar di sekolah), biar mereka belajar dari rumah saja. Apalagi sudah ada teknologi dan segala macamnya di Jakarta," kata Jhonny.
Agar proses pembelajaran bisa lebih efektif, ia pun menyarankan supaya sekolah mempererat hubungan dan komunikasi dengan para orang tua murid.