Virus Corona Jabodetabek
Pedagang Pasar Cisalak Depok Tak Keberatan Tutup Asalkan Tidak Berlama-lama
Pedagang Pasar Cisalak mengaku tak keberatan dengan adanya penutupan sementara pasar tradisional yang berlokasi di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok ini
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Vini Rizki Amelia
WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Pedagang Pasar Cisalak mengaku tak keberatan dengan adanya penutupan sementara pasar tradisional yang berlokasi di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok ini.
Sriatun (56) tahun mengatakan, dirinya memaklumi apa yang dilakukan Pemerintaj Kota Depok dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok yang menutup pasar selama dua hari yakni 31 Mei - 1 Juni 2020.
Menurut wanita yang telah berdagang selama 23 tahun ini, penutupan tersebut dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pedagang maupun pembeli di Pasar Cisalak.
"Penutupan kan dilakukan karena mau di semprot biar nggak kena corona (Covid-19), ya saya sih nggak masalah," paparnya saat ditemui Warta Kota di lapak dagangannya di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, Senin (1/6/2020).
Meski mengaku penutupan tersebut turut memengaruhi pendapatannya, namun Sri yakin bahwa apa yang dilakukan Pemkot Depok sudah sesuai demi terbebasnya para pedagang maupun pengunjung pasar dari penularan Covid-19.
"Karena memang penutupan ini merata di seluruh pasar yang ada di Kota Depok, nggak cuma di sini saja," akunya.
• Dua Polwan Nyamar Jadi PSK, Ternyata Bongkar Kasus Perdagangan Perempuan di Warung Kopi
• Wartawan Reuters Kena Tembak Peluru Karet Polisi saat Liput Kerusuhan Kematiah George Floyd
• Cerita Lengkap 2 Anggota KKB Papua Reaktif Covid-19, Sempat Kabur Lompat Pagar Wisma lalu Diringkus
Terlebih, Sri mengatakan penutupan dilakukan lantaran dikabarkan telah ditemui empat orang yang positif Covid-19 setelah melalui tes Swab pada pertengahan Mei lalu.
"Kalau mengurangi pendapatan pasti tapi ya kalau cuma dua hari nggak masalah, kalau (penutupannya) seminggu tuh baru keberatan karena kelamaan," katanya.
Wanita yang berdagang bumbu dapur ini pun mengaku selama pandemi Covid-19 dirinya merugi lantaran sepi pembeli dibandingkan masa sebelum pandemi merebak di Indonesia khususnya di Kota Depok.
• Kabar Anggota KKB Papua Kembali ke NKRI Tanpa Paksaan Bikin Haru, Langsung Dapat Paket Sembako
"Ya hampir setengahnya lah (50 persen) pendapatannya berkurang," tuturnya.
Meski masih berjualan ditengah pandemi Covid-19, Sri menaruh rasa khawatir saat berjualan.
Namun menurutnya, kekhawatiran itu bisa diatasi dengan mengikuti anjuran dari pemerintah.
• Kebakaran Terjadi di Jembatan Merah, Ini Kata Wali Kota Bogor Bima Arya
"Khawatir pasti tapi ya waspada aja, pakai masker. Semua pedagang dan pembeli di sini juga sudah pakai masker, sesuai aturan," paparnya.