Kerusuhan di AS

Derek Chauvin dan George Floyd Sama-sama Pernah Bekerja Sebagai Satpam, Mengapa Chauvin Membunuhnya?

Pengacara keluarga George Floyd, Benjamin Crump, menyebut tindakan pembunuhan yang dilakukan Derek Chauvin adalah pembunuhan berencana.

cnn.com
George Floyd dan Derek Chauvin. Publik tahunya Floyd dibunuh Chauvin dengan cara diinjak lehernya hingga 8 menit sampai tewas. Ternyata keduanya pernah bekerja sebagai satpam di lokasi yang sama. 

WARTAKOTALIVE.COM, MINNESOTA - Mantan perwira polisi Derek Chauvin kini didakwa pembunuhan berlapis  warga kulit hitam bernama George Floyd.

Namun tak banyak yang tahu, keduanya pernah bekerja di tempat yang sama sebagai petugas keamanan.

Yang diketahui publik saat ini adalah tewasnya George Floyd memicu kerusuhan di beberapa kota di Amerika Serikat, bahkan hingga Eropa.

Gawat, Demonstrasi Memprotes Kematian George Floyd di AS Merambat ke Eropa Hingga Kanada

Artis Hollywood Ikut Protes Kematian George Floyd, Ada Ariana Grande dan Model Emily Ratajkowski

Pengacara keluarga George Floyd, Benjamin Crump, menyebut tindakan pembunuhan yang dilakukan Derek Chauvin adalah pembunuhan berencana.

Pasalnya, Derek Chauvin dan George Floyd disebut saling kenal, dan aksi penangkapan Floyd pada Senin (25/5/2020) berlangsung beberapa menit hingga akhirnya ia tewas.

Proses Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lutut yang berlangsung beberapa menit hingga tewas itu memunculkan anggapan ada unsur kesengajaan.

Akhir Kisah Pernikahan Model Cantik dengan Miliader Berusia 81 Tahun, Mengapa Hanya Tahan 2 Tahun?

Pembunuhan Berlapis

Dikutip Tribunnews.com dari cbsnews.com, awalnya Derek Chauvin didakwa pasal pembunuhan berlapis, yakni tingkat kedua dan ketiga.

Pembunuhan tingkat kedua masuk kategori pembunuhan tidak berencana.

Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan.
Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan. (DAVID HIMBERT/HANS LUCAS via REUTERS)

Sementara tiga anggota polisi lain yang saat itu diam saja melihat Derek Chauvin membunuh George Floyd sudah dipecat tanpa dakwaan.

Pandemi Covid-19, Renan da Silva Habiskan Waktu dengan Keluarga: Terkadang Saya Masak untuk Mereka

Pihak pengacara yakin, Derek Chauvin memang ada niatan untuk membunuh.

"Kami pikir bahwa (Chauvin) ada niatan (untuk membunuh)," tegas Crump.

"Karena tak hanya semenit dua menit, tapi lebih dari delapan menit, nyaris sembilan menit dia menindih (Floyd) dengan lutut padahal (Floyd) sudah memohon dilepas karena tak bisa bernapas," terangnya.

Layanan Perpanjangan SIM Dibuka Terapkan Protokol Kesehatan, Polri Tetap Beri Dispensasi

Crump melihat apa yang dilakukan Derek Chauvin bukan lagi sekadar menangkap seseorang yang melakukan aksi kriminal, di mana George Floyd awalnya ditangkap karena penggunaan uang palsu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved