Hari Lahir Pancasila

Pidato Lengkap Soekarno 1 Juni 1945 Pertama Kali Ungkapkan Pancasila

Pada 1 Juni 1945 Soekarno menyampaikan lima sila yang kemudian ia namanya Pancasila sebagai alternatif dasar negara Indonesia.

life
Soekarno berpidato 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Soekarno berapi-api menyampaikan pidato tentang konsep dasar negara Indonesia merdeka di depan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pidato itu disampaikan pada 1 Juni 1945. 

Saat itu, Bung Karno panggilan Soekarno menyampaikan lima sila yang kemudian ia namanya Pancasila sebagai alternatif dasar negara Indonesia.

Dari lima sila itu bisa diringkas lagi menjadi Trisila. Dari Trisila juga bisa diringkas lagi menjadi satu, yaitu Gotong Royong.

Tetapi dalam perjalanan waktu, pada 18 Agustus 1945, Pancasila disetujui sebagai dasar negara Indonesia.

Ternyata di Kota Ini Presiden Soekarno Punya Tempat Tersendiri di Hati Rakyat Pakistan (episode of Warta Kota Podcast)

Pengumuman Resmi Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni Pejabat Wajib Ikut Upacara via Aplikasi Zoom

Dalam sejumlah kesempatan, Soekarno juga sering berpidato untuk menyampaikan pikirannya tentang Pancasila.

Dalam satu dokumen video ini, Bung Karno pidato tentang Pancasila.

Melihat gaya dan mendengar dengan seksama pidato itu bisa  merinding.

Bung Karno mengatakan, "Saya menggali apa yang terpendam dalam bumi Indonesia, sebagai hasil penggalian itu dapat dipakai sebagai dasar Indonesia merdeka yang akan datang."

"Sudah terbukti Pancasila yang saya gali dan dipersembahkan kepada rakyat Indonesia adalah satu dasar yang dinamis satu dasar yang benar-benar bisa menghimpun seluruh tenaga Indonesia dan mempersatukan Indonesia," katanya.

6 Perbedaan Upacara Memperingati Harlah Pancasila di Tengah Pandemi Corona dengan Situasi Normal

Pidato panjang Ir. Soekarno inilah yang akhirnya disepakati sebagai cikal bakal lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Dalam pidatonya, Ir. Soekarno mengemukakan lima butir konsep dasar negara, yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme atau perikemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam buku "Lahirnya Pancasila, Kumpulan Pidato BPUPKI" yang dikutip Kompas.com, Ir. Soekarno menolak sistem monarki yang mewariskan kekuasaan berdasarkan garis keturunan.

Ir. Soekarno percaya bahwa demokrasi adalah sistem terbaik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Pemikiran Ir. Soekarno tentang Pancasila dihasilkan dari proses kontemplasi selama masa pengasingan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Dilansir dari Tribunnewswiki.com, penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila sebenarnya masih menuai perdebatan. Ada beberapa literatur yang tidak mendukung bahwa Pancasila ditemukan oleh Soekarno.

Soekarno dikenal sebagai pencetus Pancasila karena Soekarno lah yang paling lantang menyuarakan Pancasila.

Setelah pidato Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945, Pancasila tidak serta merta langsung menjadi dasar negara.

Masih ada proses panjang setelah pidato yang dilantangkan Ir. Soekarno.

Pancasila terus dibahas dalam Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 Juni 1945 dan juga penetapan Undang-undang Dasar yang juga finalisasi Pancasila pada 18 Agustus 1945.

Pidato yang disampaikan oleh Soekarno awalnya tidak memiliki judul.

Kemudian baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

Adapun tokoh yang ikut merumuskan Pancasila, yaitu Moh. Yamin dan Dr. Soepomo dalam sidang pertama BPUPKI.

Pada 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) No 24 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam pidato pada peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, di Gedung Merdeka, Bandung. Pada tahun 2017, 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Halaman
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved