Penelitian

Riset LD FEB UI, 84 Persen Mitra Driver Apresiasi Dukungan GoJek selama Pandemi Covid-19

Survei online tersebut menggunakan metode simple random sampling yang disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat selama pertengahan Mei 2020.

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Dok. GoJek
Jefry Supriyadi, seorang mitra driver Gojek menukarkan voucher makan dari Perusahaan Gojek di salah satu mitra UMKM GoFood. Gojek membagikan 1 juta voucher makan setiap minggunya kepada para mitra driver. Voucher makan ini dapat digunakan di 10.000 mitra UMKM GoFood di wilayah Jabodetabek dan akan tersedia di kota-kota lainnya dalam waktu dekat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung dalam tiga bulan terakhir tidak
menyurutkan semangat gotong royong pekerja yang ada di ekosistem ekonomi digital. Ini terlihat dari
hasil survei terbaru.  

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) baru saja merilis riset terbaru berjudul 'Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi COVID-19'.

LD FEB UI melakukan survei online terhadap 41.393 mitra pengemudi Gojek roda dua (GoRide) dan roda empat (GoCar) Gojek yang sudah bergabung selama minimal tiga bulan terakhir.

Memprediksi Pergerakan Covid-19 Melalui Model Matematis, Ini Hasil Kajian Sejumlah Peneliti

Survei LIPI-Kemenaker-Universitas Indonesia Ungkap: 78 Persen Kerja dari Rumah Tetap Produktif

Sebanyak 694 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia Ajukan Bantuan Biaya Pendidikan, Dampak Covid-19

Survei online tersebut menggunakan metode simple random sampling yang disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat selama periode pertengahan Mei 2020.

Dari total responden yang dianalisis 41.393 dengan Margin of Error kurang dari 1 persen, dengan proporsi terbesar di Jawa-Bali (60 persen).

Wakil Kepala LD FEB UI Paksi Walandouw mengatakan bahwa Survei Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi COVID-19 ini bertujuan menganalisis dampak tekanan ekonomi akibat pandemi terhadap pekerja informal, dan merupakan bagian dari riset LD FEB UI mengenai dampak sosial ekonomi Gojek di Indonesia.

“Hasil riset ini sangat menarik, mengingat pekerja dan ekosistem Gojek sangat terdampak oleh pandemi dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” ujar Paksi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5/2020).

Cegah Warga Mudik, Pemprov DKI Siapkan Bansos bagi Driver Gojek dan Pemelihara Tempat Ibadah

Gugus Tugas Nasional Gandeng Gojek dan IBM Distribusikan Bantuan Fasilitas Kesehatan

Gandeng Toko Tani Indonesia, Pemkot Depok Hadirkan Belanja Online Kebutuhan Pokok Via Gojek

Menurut Paksi, riset ini menunjukkan bahwa di tengah pandemi, bagian dari ekosistem Gojek tetap gotong royong saling membantu.

Berdasarkan hasil riset, mayoritas mitra pengemudi mendapat bantuan sosial (bansos) dari perusahaan Gojek (89 persen), konsumen (21 persen), dan sesama mitra (5 persen).

“Bantuan sosial yang mengalir dari Gojek kepada mitra, dari konsumen ke mitra, bahkan antar mitra sangat dirasakan manfaatnya. Semangat saling membantu inilah yang kami lihat sebagai adanya sikap
resiliensi, bahu-membahu membantu, sekaligus optimisme bahwa bencana bisa dilewati bersama,” ungkapnya.

Apresiasi perusahaan

Temuan lain yang menarik dari riset ini adalah bahwa mayoritas mitra pengemudi Gojek, sebesar 84 persennya mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Gojek sebagai perusahaan, dan 74 persen mitra pengemudi Gojek mengaku merasakan manfaat atas pemberian bansos tersebut.

Adapun bentuk bansos yang diterima para mitra pengemudi dari Gojek berupa sembako dan atau voucher makan gratis, bantuan posko aman (cek suhu tubuh, pembagian paket kesehatan terdiri dari masker, hand sanitizer dan lainnya, penyemprotan desinfektan kendaraan), keringanan cicilan, serta kerjasama dengan pemerintah untuk fasilitas program Kartu PraKerja.

Riset juga menunjukkan bahwa bantuan sosial yang mitra pengemudi terima dari Gojek berhubungan dengan mau tidaknya mereka bertahan di Gojek.

Secara keseluruhan hampir semua mitra (89 persen) tetap berencana untuk melanjutkan kemitraannya dengan Gojek, dan sebagian besar mitra (73 persen) cenderung optimis bahwa penghasilan mereka akan kembali seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19.

"Optimisme mitra ini menarik karena menunjukkan adanya kepercayaan mitra pengemudi pada ekosistem ekonomi digital sebagai tempat mencari nafkah, serta resiliensi bisnis startup on-demand yang saat ini mampu bertahan di masa krisis," tambah Paksi.

Beri bansos kepada sesama

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved