Kisah Prajurit Kopassus

Kisah Dua Prajurit Kopassus di Lokasi Berbeda, Satu Mantan Preman, Satu Lainnya Penumpas GAM.

Untung Pranoto, seorang mantan preman berhasil menjadi prajurit Kopassus, Pangkatnya hingga Letkol

Tangkap Layar Youtube NasionalID
ilustrasi -- anggota Kopassus Untung Pranoto dulunya adalah preman terminal. Ia kemudian menjadi anggota kopassus yang disegani. 

WARTAKOTALIVE.COM. JAKARTA -- Ini kisah dua prajurit Kopassus di lokasi berbeda. Satu mantan preman, satu lainnya penumpas GAM.

Untung Pranoto, seorang mantan preman berhasil menjadi prajurit Kopassus, Pangkatnya hingga Letkol 

Sebelum menjadi seorang tentara Kopassus Letkol Untung Pranoto merupakan preman terminal.

Untung masuk menjadi anggota TNI AD karena tak ingin terus berkecimpung di terminal menjadi preman.

Kopassus Punya Ilmu Ditakuti Satuan Elit Asing, Mampu Tembak Musuh 300 Meter Tanpa Teropong

Luhut Bangga Pernah Jadi Golden Boys Benny Moerdani, Itu Pula yang Bikin Gagal Jadi Danjen Kopassus?

Kisah tersebut tertulis dalam buku yang berjudul Kopassus Untuk Indonesia dalam bab 'Pilihan Hidup: Jadi Bajingan atau Tentara'.

Awalnya Untung merupakan seorang preman terminal yang kemudian melamar menjadi anggota TNI.

Untung merupakan satu di antara Kopassus yang dikenal dan disegani sebagai preman, pasalnya sebelum mengabdikan diri untuk negara Untung merupakan preman terminal.

Sehari-hari Untung nongkrong di terminal bus dengan penampilannya yang garang, hanya memakai kaos singlet, rambut panjang dan sepatunya boots ala koboi.

KISAH Mantan Preman yang Jadi Anggota Kopassus, Sosok Untung Pranoto 17 Kali Naik Pangkat
KISAH Mantan Preman yang Jadi Anggota Kopassus, Sosok Untung Pranoto 17 Kali Naik Pangkat (Capture Youtube via Tribun Jambi)

Bosan menjadi preman dan hidup di terminal, Untung mempunyai keinginan mengabdikan diri menjadi tentara, Untung pun mencoba peruntungan melamar menjadi anggota TNI.

Dua kali Untung mendaftar menjadi anggota TNI, namun baru yang kedua kalinya mendaftar Untung diterima.

Warga Tambora Isolasi Mandiri Satu Keluarga ODP ke Musala karena Tak Punya Kamar Mandi Pribadi

Pertama kalinya mendaftar menjadi TNI Untung datang dengan kaos singlet dan rambut gondrongnya.

Saat itu Untung ditolak karena penampilannya tersebut.

Tak patah arang Untung pun kembali mendaftar, kali ini dia datang dengan penampilan rapi, rambut gondrongnya juga dibabat.

Beda dengan pendaftaran yang sebelumnya, pada pendaftaran kedua ini, Untung lebih bersungguh-sungguh.

Meski Kerap Tampil Berbikini, Nikita Mirzani Tak Lupa Tanamkan Pendidikan Agama ke Anak-anaknya

Dalam hatinya Ia berkata, "Kalau saya tidak jadi tentara, saya akan jadi bajingan," ucapnya dalam hati.

Sebelum datang untuk melamar, dirinya juga meminta restu dari ibunya dan keluarganya.

Alhasil Untung pun lalu diterima menjadi anggota TNI AD dan berpangkat Prada.

Masuk menjadi tentara Untung termasuk satu diantara prajurit yang loyal dan selalu antusias mengerjakan tugas di kesatuannya.

Untung juga terkenal sebagai prajurit yang ulet dan tekun.

Karir Untung Pranoto di kesatuan Angkatan Darat terus menanjak sampai akhirnya terpilih masuk dalam satuan elite TNI di Angkatan Darat, Kopassus.

Mantan Bos Merpati Airlines, Sardjono Jhony Ditunjuk jadi Dirut Transjakarta, Anies Targetkan ini

Karena keuletannya tersebut Untung pun kemudian dipilih menjadi prajurit Kopassus.

Meski saat itu gaji menjadi anggota Korps Baret Merah sangat kecil, namun Ia jalani dengan ikhlas dan rasa bangga.

Layaknya pria dewasa lainnya setelah mempunyai penghasilan, Untung pun berhasrat untuk menikah.

Dia pun kemudian melamar kekasih pujaan hatinya.

Namun lamaran tersebut berakhir bertepuk sebelah tangan, lamaran Untung tak diterima karena calon mertua Untung menginginkan mahar yang jumlahnya besar untuk menikahkan putrinya.

Ketika itu Untung Pranoto muda, begitu kaget dan syok mendengar mahar yang diajukan calon istrinya.

Tak ingin lama tenggelam dalam kekecewaan Untung Pranoto muda kembali bertugas menjalankan tugas-tugas dari kesatuannya.

Pemeriksaan SIKM sampai Bencana Pandemi Virus Corona Selesai, Bukan Berakhir pada 7Juni 2020

Karier Untung boleh dibilang cukup cemerlang.

Ia mencatat sudah 17 kali naik pangkat. Saat ditanya apa modalnya, ia selalu menjawab "Tuhan sudah berbaik hati".

Saat wawancara untuk buku Kopassus Untuk Indonesia, Untung merupakan perwira berpangkat Letnan Kolonel.

Tugas Untung di Kopassus yakni ikut mendidik para prajurit Kopassus menjadi prajurit yang loyal dan setia kepada NKRI.

Mantan preman yang pernah patah hati tersebut merupakan sosok Kopassus yang disegani.

Kematian Akibat Covid-19 Dibandingkan dengan Lakalantas, PAN: Kenapa Tidak Sekalian dengan PD II?

Kisah Praka Soeprapto

Kisah lainnya tentang prajurit Kopassus bernama Praka Soeprapto

Praka Soeprapto yang merupakan Grup 1 Kopassus TNI AD.

Waktu itu pasukan elite TNI AD yang bermarkas di Serang Banten ini, ditugaskan dalam tour of duty ke Aceh.

Penugasan ini bukanlah yang pertama bagi Praka Soeprapto karena sudah beberapa kali ke wilayah konflik tersebut.

Dalam penugasan ketiga inilah Praka Soeprapto mengalami kisah hidup yang membekas hingga kini.

Dewi Perssik Mencak-mencak Dituding Menjual Diri dan Hobi Dugem

Meski sudah 2 kali menjalani operasi, operasi ketiga inilah yang paling membekas bagi Praka Soeprato, prajurit Grup 1 Kopassus sampai kini.

Soalnya Praka Soeprapto tertembak peluru senjata GAM (Gerakan Aceh Merdeka) saat melakukan operasi rutin di Kampung Mereu, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar pada 24 April 2005.

Waktu itu Praka Soeprato sebagai anggota Tim 2 Dharma 14 mendapat tugas untuk melakukan patroli dan penyisiran.

Patroli dan penyisiran dimasud setelah mendapat informasi dari Koramil Indrapuri dan masyarakat sekitar yang melaporkan.

Langgar Aturan PSBB, Mobil Travel Angkut 10 Penumpang Pasca Mudik Diamankan Polres Metro Depok

Ada sekelompok pemberontak GAM bersenjata berkekuatan tiga hingga empat orang yang berada di gubuk-gubuk kebun kosong dan berusaha merapat ke perkampungan untuk menambah pembekalan logistik.

Praka Soeprapto di hari kedua operasi pengejaran, saat itu bersama tim sekitar jam enam pagi melakukan penyisiran.

Namun ketika sudah mau pulang ke markas, Sorprapto melihat dua orang di sebuah gubuk berpakaian sipil tanpa senjata.

Anehnya, ketika didekati mereka langsung lari saat pasukan akan menuju gubuk tersebut.

Suara Tetap Terdengar Indah Ketika Bernyanyi, Begini Cara Andien Aisyah Menjaga Suara Agar Prima

Karena dianggap mencurigakan, Dantim 2 Dharma 14, Serda Lasdiyanto langsung memerintahkan empat orang anggotanya untuk mengejar dan menangkap kedua orang tersebut.

Ketika melakukan pengejaran, tiba-tiba dari arah semak-semak keluar rentetan tembakan yang gencar.

Tembakan tersebut dilakukan oleh sekelompok anggota GAM, yang diperkirakan berjumlah 35 orang dan bersenjata campuran sekitar 15 pucuk.

Mereka berada dalam jarak pandang sekitar 200 meter.

“Sesuai dengan perintah kami mengejar dan melakukan kontak tembak jarak dekat, sekitar 75 meter," papar Soeprapto.

Ilustrasi Kopassus (Wallpaper/Film Merah Putih memanggil)
Setelah beberapa saat lamanya dirinya baru tersadar kalau lengan kiri saya tertembak.

Secara insting Ia langsung melindungi diri dengan melompat dan berlindung ke parit sambil terus membalas tembakan.

Istri Presiden Venezuela Diburu Pemerintah AS, Apa Kesalahannya? Berikut Ini Sosok Cilia Flores

Arena serbuan tembakan dari para prajurit Kopassus itu, kelompok GAM secara berangsur-angsur mundur melarikan diri ke arah perbukitan.

Pasukan pun mengejar, namun karena sulitnya medan, mereka kemudian kehilangan jejak.

“Pada saat itu saya mengalami pendarahan yang lumayan.

"Rekan saya membantu dengan menekan dan mengikat pangkal lengan saya agar pendarahannya tidak parah, sambil mengangkut saya dari tempat kejadian ke Puskesmas Indrapuri," papar Soeprapto yang masuk Secatam Kopassus di Batujajar, Cimahi Jabar, pada 1999.

Setiba di Puskesmas, tiba-tiba dirinya lemas dan setengah sadar, karena sudah kehilangan banyak darah.

Kemendikbud: Tahun Ajaran Baru Tidak Harus Tatap Muka

Pria asal Kediri, kelahiran 3 Desembar 1978 ini mengalami luka yang cukup serius di lengan kirinya.

Peluru sempat menembus tulang lengan kirinya, yang hingga saat ini pun kondisi tangan kirinya sudah tidak normal seperti dulu.

“Sekarang kalau saya push up atau latihan fisik lainnya, tangan kiri saya masih sering kesemutan dan tidak sekuat dulu.

"Selain itu, untuk memanggul dan menembak pun sudah tidak sebaik dulu,” kata prajurit Komando yang menikah pada 2006 lalu.

Dari pengalaman ini, Praka Soeprato semakin yakin bahwa di tengah medan pertempuran memang segala sesuatu bisa saja terjadi menimpa dirinya.

Ingin Lihat Aksi Para Bintang K-Pop dari Dekat, JOOX Hadirkan Tayangan Idol Station hingga I-LAND

Meski 2002-2003 dia bertugas sampai 15 bulan di Aceh dalam operasi Baladika, tidak menjamin dirinya lolos dari tembakan lawan.

Dalam pertempuran hukum ditembak atau menembak memang sudah berlaku umum. (Olah dari berbagai sumber)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Kisah Eks Preman Jadi Prajurit Kopassus, Ditolak Karena Rambutnya, Akhirnya 17 Kali Naik Pangkat, 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved