Virus Corona

Pandemi Corona Bikin Kekayaan Dua Bos Djarum, Budi dan Michael Hartono Merosot Rp 174 Triliun

Bukan saja menciptakan pengangguran dan warga miskin, Pandemi corona (Covid-19) juga menguras kantong para konglomerat.

Kolase Tribun Batam
Dua Bos Djarum Budi dan Michael Hartono. Sejak pandemi corona harta kekayaan mereka ikut merosot. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bukan saja menciptakan pengangguran dan warga miskin, Pandemi corona (Covid-19) juga menguras kantong para konglomerat. 

Bloomberg mencatat, nilai kekayaan empat dari lima taipan Indonesia yang masuk dalam daftar Bloomberg Billionares Index ambles dalam lima bulan terakhir.

Sejak awal tahun ini hingga 24 Mei 2012 atau year-to-date (ytd), gabungan harta kekayaan dua bersaudara pemilik Grup Djarum, Budi Hartono dan Michael Hartono, sudah merosot hingga US$ 11,83 miliar atau Rp 174,91 triliun (kurs Rp 14.785 per dollar AS) menjadi US$ 21,4 miliar.

Konglomerat dan Bankir Indonesia Diajak Sumbangkan Penghasilan untuk Perangi COVID-19

Ini Daftar & Profil 10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2019: Bos Djarum No 1, Kekayaannya Rp 508 T

Agaknya jamak apabila harga keluarga Hartono menyusut selama masa pandemi Covid-19.

Pasalnya, prospek salah satu lokomotif usaha keluarga Hartono, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga sedang tersendat.

 Lihat saja, harga saham BBCA di Bursa Efek Indonesia pada penutupan perdagangan Rabu (20/5)

Kronologi Adik Via Vallen Positif Corona, Termasuk Pasien OTG, Dua Minggu Jalani Isolasi Mandiri

Angka itu sudah menyusut 28,77% dibandingkan posisi awal tahun senilai Rp 33.450 per saham.

Di periode yang sama, kapitalisasi pasar (market cap) BBCA telah menguap Rp 237,30 triliun menjadi 587,41 miliar.

Taipan lain yang kekayaannya menyusut adalah Prajogo Pangestu, pemilik Grup Barito.

Selama lima bulan terakhir, harta Prajogo merosot US$ 2,4 miliar (Rp 35,48 triliun) menjadi US$ 6,24 miliar.

Badai eks Kerispatih Tegur Indira Khalista soal Ubahan Lirik Lagu, Anji Manji Sebut Badai Pansos

Dalam lima bulan, harga saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sudah menyusut 16,38% menjadi Rp 1.225 per saham.

Baca: Bangkok Bank Akuisisi 89,12 Persen Saham Bank Permata Senilai Rp 33,66 Triliun

Di periode tersebut, market cap BRPT sudah menurun Rp 21,36 triliun menjadi Rp 109,05 triliun. Sebagai informasi, Prajogo menguasai 71,53% saham Barito Pacific.

Pria Ini Bisa Manjat Pohon Kelapa Namun Tak Bisa Turun hingga 3 Jam, Ternyata Ini Penyebabnya

Prajogo juga menguasai saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Harga saham emiten petrokimia ini sudah menyusut 32,60% (ytd) menjadi Rp 6.925 per saham.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved