Hari Raya Idul Fitri
Dipadati Peziarah, TPU Semper Macet Parah
TPU Semper, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, dipadati peziarah, Minggu (24/5/2020), bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Penulis: Junianto Hamonangan |
WARTAKOTALIVE, CILINCING - Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, dipadati peziarah, Minggu (24/5/2020), bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Akibatnya, kemacetan parah menuju TPU Semper tidak dapat terhindarkan.
Banyaknya, kendaraan roda empat dan roda dua semakin menambah parah kemacetan di lokasi tersebut.
• Pemprov DKI Jakarta Bolehkan Warga Takbiran di Masjid, Maksimal 5 Orang dan Bergantian
Antrean kendaraan menuju TPU Semper bisa mencapai satu kilometer.
Adanya warga yang mengatur kendaraan, tidak banyak memberi pengaruh dan tetap menyebabkan kemacetan.
Kondisi semakin bertambah parah ketika ada di antata pengendara mobil maupun motor yang sengaja berhenti untuk membeli kembang dari pedagang di pinggir jalan sebelum ziarah.
• 5.057 Pasien Covid-19 di Indonesia Sembuh, 1.510 Diantaranya Warga Jakarta
Ansari (60), salah satu peziarah, mengaku sempat terjebak kemacetan parah karena banyak kendaraan yang antre untuk masuk ke dalam TPU Semper agar bisa berziarah.
“Kena kemacetan dua jam lebih dari ujung sana,” ucap warga Pademangan, Jakarta Utara itu, Minggu (24/5/2020).
Namun hal itu tidak mengurangi niat Ansari yang datang bersama keluarga untuk ziarah ke makam orang tua maupun saudara lainnya yang berada di TPU Semper.
• Hasil Investigasi, KPU Pastikan Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014 Tidak Bocor dan Tak Diretas
“Namanya setahun sekali nengokin orang tua, ya enggak apa-apa lah,” sambungnya.
Pengakuan senada juga disampaikan peziarah lainnya, Devi (42), yang juga sempat terjebak kemacetan parah sebelum akhirnya tiba di TPU Semper tersebut.
“Ada kali satu jam lebih biar bisa sampe ke sini,” ungkap warga Marunda Baru itu.
• Siagakan 2.688 Personel, PLN Pastikan Pasokan Listrik di Jakarta Aman Saat Lebaran
Meski demikian, Devi yang datang bersama anak-anak dan istrinya tersebut menggunakan mobil pribadi, tetap antusias dan semangat untuk ziarah ke makam orang tua.
“Mau enggak mau sabar, namanya mau ketemu orang tua, kapan lagi kan?” ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.
• Lelang Motor Listrik Jokowi, Bamsoet: Kami Kena Prank Buruh di Jambi Bernama M Nuh
Anies Baswedan menjelaskan, Jakarta dan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah satu kesatuan episenter penularan Virus Corona.
Sehingga, menurutnya aturan yang dibuat pasti mirip-mirip.
• Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
Ia juga meminta tak ada anggapan soal daerah aman dan tak aman.
"Bila ada bertanya apa ada kampung hijau merah, Jakarta, Jabodetabek masih episenter."
"Karena itu tidak ada wilayah di sini kuning, hijau, merah."
• Hacker Klaim Curi Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014, Begini Respons KPU
"Semua kawasan satu kesatuan," ungkap Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat sama sekali tidak melonggarkan diri saat dan sesudah Lebaran.
Sikap yang sama seperti hari-hari sebelumnya diharapkan tetap dijaga dan ditaati.
• 39.783 Napi Ikut Program Asimilasi dan Integrasi, 126 Diantaranya Melanggar, Termasuk Bahar Smith
Sebab, jangan sampai masyarakat lupa aturan ketika tengah merayakan hari kemenangan, dan justru berujung Jakarta kembali menghadapi situasi seperti bulan Maret.
"Saya garisbawahi, tetaplah di rumah, menjelang Lebaran, saat Lebaran, dan hari-hari setelah Lebaran."
"Jangan longgarkan diri, supaya tidak kembali di Bulan Maret," papar Anies Baswedan.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 6.515 (30.0%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 3.596 (16.5%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.045 (9.4%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.288 (5.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.265 (5.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 768 (3.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 725 (3.3%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 590 (2.7%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 494 (2.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 474 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 443 (2.0%)
BALI
Jumlah Kasus: 388 (1.8%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 294 (1.4%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 292 (1.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 274 (1.3%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 225 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 215 (1.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 201 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 168 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 163 (0.7%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 157 (0.7%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 150 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 129 (0.6%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 119 (0.5%)
RIAU
Jumlah Kasus: 110 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 105 (0.5%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 99 (0.5%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 91 (0.4%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 86 (0.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 79 (0.4%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 69 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 49 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 39 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (*)