Virus Corona

PSBB Tegal Berhasil Tidak Ada Kasus Corona, Ganjar Pranowo Ingatkan untuk Tetap Waspada

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar warga Kota Tegal tetap waspada pasca PSBB di wilayahnya berakhir.

Dok. Pemkot Tegal, KOMPAS.com/Tresno Setiadi
Wali Kota Dedy Yon bersujud bersama Forkopimda di malam penutupan PSBB di Alun-alun, Jumat (22/5/2020). 

WARTAKOTALIVE.COM - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Tegal, Jawa Tengah resmi berakhir pada Sabtu (23/5/2020) pukul 00.00 WIB.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar warga Kota Tegal tetap waspada pasca PSBB di wilayahnya berakhir.

Ganjar Pranowo mewanti-wanti seluruh masyarakat setempat untuk berhati-hati.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Sabtu (23/5/2020).

Mengingat masih ada wilayah di sekitar Kota Tegal yang berstatus zona merah.

Preman Pensiun Berhenti Syuting karena PSBB Virus Corona, Ini Kata Sutradara

"Kalau mereka dengan segala pertimbangannya sudah cukup kami persilakan," ujar Ganjar.

"Saya memang kemarin menyarankan hati-hati karena kabupaten sebelahnya masih ramai."

"Maka kemarin saya usulkan kalau perlu diperpanjang ya diperpanjang saja," sambungnya.

Gubernur Ganjar Pranowo mengecek kesiapan petugas di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (16/5/2020). Gubernur berpesan selain protokol kesehatan, para petugas juga harus teliti melihat syarat dokumen perjalanan para calon penumpang pesawat.
Gubernur Ganjar Pranowo mengecek kesiapan petugas di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Sabtu (16/5/2020). Gubernur berpesan selain protokol kesehatan, para petugas juga harus teliti melihat syarat dokumen perjalanan para calon penumpang pesawat. (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Ganjar juga melarang adanya perayaan dalam berakhirnya PSBB Kota Tegal.

"Tapi pada saat mau dicabut sepertinya ada selebrasi."

"Saya bilang jangan ada selebrasi, kembang api, mau pakai helikopter," ucap Ganjar.

Sementara itu, ia mengapresiasi Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono yang telah mengikuti arahannya.

PSBB di Kota Tegal Diperketat Malam Hingga Dinihari, Antisipasi Kedatangan Pemudik

"Alhamdulillah kalau wali kota komprominya bagus, ingin membuka pantai untuk pariwisata," kata Ganjar Pranowo.

"Saya bilang jangan dulu juga Alhamdulillah diikuti," imbuhnya.

Ganjar mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal perlu melakukan antisipasi penularan wabah corona yang bisa terjadi dari daerah lain.

Ia menambahkan, antisipasi tersebut dilakukan guna mengindari penyebaran Covid-19 gelombang kedua di Kota Tegal.

"Sehingga setelah ini harus kita jaga agar titik-titik masuk masih bisa dikontrol."

Cuekin Pemerintah Pusat, Walikota Tegal Siapkan Rp42 Miliar Penuhi Kebutuhan Warga Selama Lockdown

"Karena kalau satu kota kemudian dia merasa sudah bagus tapi kota sekitarnya belum bagus, terus ini dibuka dan berlalu lintas akan ada potensi," jelas Ganjar.

"Namun demikian ketika masyarakat sudah bisa memahami semua seperti ini harus dikontrol nanti cara kebiasaan baru yang perlu disiapkan Pemerintah Kota Tegal," ungkapnya.

Sebelumnya, pada apel penutupan PSBB di alun-alun, Jumat (22/5/2020) malam, Dedy Supriyono menyatakan PSBB Kota Tegal resmi berakhir.

Para pejabat bersama tenaga medis kemudian melakukan sujud syukur massal di lapangan alun-alun.

Dedy dan peserta apel melakukan sujud sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ia mengungkapkan bahwa Kota Tegal nihil kasus baru virus corona selama pelaksanaan PSBB.

"Alhamdulillah Kota Tegal zona hijau, dan kita sangat patut bersyukur," kata Dedy, dikutip dari Kompas.com.

Meski PSBB resmi berakhir, Dedy menekankan, bagi warga Kota Tegal untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Dedy meminta, semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Meskipun zero Covid-19, saya anggap zona kuning, artinya dalam posisi kewaspadaan dan kehati-hatian, ini lebih baik," ujar Dedy Supriyono.

Selain itu, Dedy mengimbau, untuk masyarakat agar lebih waspada karena masih ada wilayah lain yang berstatus zona merah.

“Jangan sampai semua terlena, karena ujian kita belum berakhir."

"Tetangga kita, Brebes, Kabupaten Tegal dan Pemalang, masih dalam zona merah, ini kita harus lebih hati-hati," jelasnya.

Dedy juga menuturkan, terkait pemberian sanksi untuk masyarakat yang tidak pakai masker akan dilakukan pengkajian penyusunan Peraturan Wali Kota.

Dalam kesempatan yang sama, ia berterima kasih kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan masyarakat.

Berakhirnya pemberlakuan PSBB ini seluruh akses jalan yang sempat ditutup beton itu dibuka.

Pemkot Tegal melakukan Penyemprotan Disinfektan Berskala Besar (PSBB) dengan menggunakan enam unit kendaraan water canon.

Mengutip dari TribunJateng.com, sebagai penanda berakhirnya PSBB Kota Tegal, ditandai dengan bunyi sirine dan pesta kembang api.

Dedy Supriyono kembali menyampaikan, pada siang harinya, penutupan PSBB ini dimulai dengan penyemprotan disinfektan di seluruh Kota Tegal.

Kemudian malam hari, sebagai penanda berakhirnya PSBB dibunyikan sirine dan dinyalakan kembang api di Alun-alun Kota Tegal.

Dedy juga mengimbau warga Tegal untuk tetap berada di rumah.

"Ini menjadi penanda berakhir PSBB di Kota Tegal." tutur Dedy.

"Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah."

"Pada momen ini, diberikan juga simbolis penghargaan untuk tenaga medis," tandasnya, Kamis (21/5/2020).

Sujud Syukur dan bunyikan sirine

Pada apel penutupan PSBB di alun-alun, Jumat (22/5/2020) malam, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyatakan PSBB Kota Tegal resmi berakhir.

Para pejabat bersama tenaga medis kemudian melakukan sujud syukur massal di lapangan alun-alun.

Dedy dan peserta apel melakukan sujud sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ia mengungkapkan bahwa Kota Tegal nihil kasus baru virus corona (Covid-19) selama pelaksanaan PSBB.

"Alhamdulillah Kota Tegal zona hijau, dan kita sangat patut bersyukur," kata Dedy, dikutip dari Kompas.com.

Meski PSBB resmi berakhir, Dedy menekankan, bagi warga Kota Tegal untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Dedy meminta, semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Meskipun zero Covid-19, saya anggap zona kuning, artinya dalam posisi kewaspadaan dan kehati-hatian, ini lebih baik," ujar Dedy Supriyono.

Selain itu, Dedy mengimbau, untuk masyarakat agar lebih waspada karena masih ada wilayah lain yang berstatus zona merah.

“Jangan sampai semua terlena, karena ujian kita belum berakhir."

"Tetangga kita, Brebes, Kabupaten Tegal dan Pemalang, masih dalam zona merah, ini kita harus lebih hati-hati," jelasnya

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 menggelar konferensi pers di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020)
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 menggelar konferensi pers di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) ((KOMPAS.com/Tresno Setiadi))

Dedy juga menuturkan, terkait pemberian sanksi untuk masyarakat yang tidak pakai masker akan dilakukan pengkajian penyusunan Peraturan Wali Kota.

Dalam kesempatan yang sama, ia berterima kasih kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan masyarakat.

Berakhirnya pemberlakuan PSBB ini seluruh akses jalan yang sempat ditutup beton itu dibuka.

Pemkot Tegal melakukan Penyemprotan Disinfektan Berskala Besar (PSBB) dengan menggunakan enam unit kendaraan water canon.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, bersama Forkopimda Kota Tegal mengawai proses penutupan akses Jalan Teuku Umar dengan beton MCB, Minggu (29/3/2020). Mulai 30 Maret - 30 Juli 2020 Dedy Yon melakukan karantina wilayahnya untuk membatasi gerak warga dan menekan penyebaran virus corona.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, bersama Forkopimda Kota Tegal mengawai proses penutupan akses Jalan Teuku Umar dengan beton MCB, Minggu (29/3/2020). Mulai 30 Maret - 30 Juli 2020 Dedy Yon melakukan karantina wilayahnya untuk membatasi gerak warga dan menekan penyebaran virus corona. (TribunJateng.com/Fajar Baharuddin Achmad)

Mengutip dari TribunJateng.com, sebagai penanda berakhirnya PSBB Kota Tegal, ditandai dengan bunyi sirine dan pesta kembang api.

Dedy Supriyono kembali menyampaikan, pada siang harinya, penutupan PSBB ini dimulai dengan penyemprotan disinfektan di seluruh Kota Tegal.

Kemudian malam hari, sebagai penanda berakhirnya PSBB dibunyikan sirine dan dinyalakan kembang api di Alun-alun Kota Tegal.

Dedy juga mengimbau warga Tegal untuk tetap berada di rumah.

"Ini menjadi penanda berakhir PSBB di Kota Tegal." tutur Dedy.

"Masyarakat diimbau untuk tetap di rumah."

"Pada momen ini, diberikan juga simbolis penghargaan untuk tenaga medis," tandasnya, Kamis (21/5/2020).

(Tribunnews.com/Indah Aprilin) (Kompas.com/Kontributor Tegal, Tresno Setiadi) (TribunJateng.com/Fajar Bahruddin)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved