Panduan Salat Idul Fitri dari Ustaz Das'ad Latif, Dianjurkan Mengikuti Seruan Pemerintah

WARTAKOTALIVE.COM-JAKARTA - Lebaran kali ini sangat berbeda, sebab kita tengah menghadapi wabah virus corona atau Covid-19.

Untuk itu di tengah wabah kita dianjurkan tetap mengikuti anjuran pemerintah untuk beribadah dari rumah.

Salah satunya adalah melaksanakan ibadah salat idul Fitri di rumah masing-masing.

Menurut ustaz Das'ad Latif ibadah salat idul Fitri di tengah wabah harus sesuai dengan anjuran pemerintah.

• Ganjar Pranowo Ganti Open House dengan Silaturahmi Lewat Aplikasi Zoom, Catat Waktunya

Merujuk kepada hukumnya, menurut Das'ad Latif, ibadah salat idul Fitri sunah hukumnya.

Untuk itu apabila dikerjakan mendapat pahala, tidak dikerjakan tidak apa-apa.

"Karena wabah di tengah kita mengikuti anjuran pemerintah. Hukum mengerjakan salat idul Fitri adalah sunah. Dilaksanakan mendapat pahala, tidak dikerjakan tidak menimbulkan dosa," ungkap Ustadz Das'ad Latif.

• Hotman Paris Bersahabat dengan Para Ulama, Tapi Hanya Satu Ustaz ini yang Jadi Idolanya

Untuk pengerjaan dapat mengucap niat salat idul Fitri dimana lafasnya bisa diucapkan secara lantang boleh dibaca dalam hati saja.

Menurutnya, yang penting hatinya ikhlas untuk beribadah.

"Niat, terjadi perbedaan lafaskan atau tidak. Dengan membaca niat Ushallii sunnatan lii'idil fitri rak'ataini [imaaman / makmuuman] lillahi ta'aala. Yang penting kita getarkan hati kita untuk melaksanakan ibadah," ungkap Das'ad Latif.

Selepas itu kita melakukan takbiratul ihram kemudian membaca doa iftitah. Setelah membaca doa iftitah kita melakukan takbir selama tujuh kali di rakaat pertama.

Takbir selama lima kali di rakaat kedua kemudian membaca doa Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.

"Selepas niat kita Takbiratul ihram, kemudian baca doa iftitah. Selepas itu takbir lagi selama tujuh kali di rakaat pertama dengan membaca Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar." Imbuhnya.

• Ini Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah Sesuai Panduan dari MUI

Dalam pengerjaannya boleh dilakukan dengan melakukan khutbah atau tidak. Namun apabila satu diantara makmum dan imam ada yang bisa khutbah boleh dilakukan khutbah.

"Jumlah jemaahnya boleh Empat orang,. Lebih dari itu juga tidak apa-apa. Tanpa khotbah juga sah. Namun apabila ada diantaranya bisa berkhutbah boleh dilakukan," ungkap Das'ad Latif.