Virus Corona
Jelang Lebaran, 16 Tenaga Medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Positif Covid
16 tenaga medis tersebut selama ini bertugas menangani pasien coronavirus disease 2020 (Covid-19) di RSUP Wahidin Sudirohusodo.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kabar mengejutkan datang dari Rumah Sakit Umum Pusat/ RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar Sulawesi Selatan.
Direktur RSUP Wahidin Sudirohusodo Dr dr Khalid Saleh SpPD-KKV FINASIM MKes, Kamis (21/5/2020) malam, mengumumkan 16 tenaga medisnya positif corona.
Mereka 16 tenaga medis tersebut selama ini bertugas menangani pasien coronavirus disease 2020 (Covid-19) di RSUP Wahidin Sudirohusodo.
"Iya benar, dalam tiga hari sebelumnya staf kami, dokter, perawat dan nakes lainnya sudah terinfeksi konfirmasi positif," kata
• Hasil Tes Swab 15 Tenaga Medisnya Positif, RSUD Kota Depok Tutup Layanan Poliklinik Selama 14 Hari
Ia mengatakan, dari jumlah tenaga medis terkonfirmasi positif, ada sebagian memilih isolasi mandiri, sebagian dirawat intensif dan lainnya di salah satu hotel menjalani isolasi.
Ia menambahkan, sejumlah tenaga medis ini terpapar corona saat menangani pasien positif di ruang isolasi.
Kendati tetap menjalankan protokol kesehatan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, namun serangan Covid-19 ini masih saja tembus kepada mereka.
"Para tenaga medis yang bertugas selalu mengenakan APD lengkap, tapi masih saja kena.
• Tertular dari Kekasihnya, Wali Kota Ini Mengaku Sengaja Terinfeksi Virus Corona
"Kami berharap masyarakat tidak berkeliaran selama masa pendemi sehingga bisa mengurangi beban tenaga medis kita," katanya.
Sejauh ini, tambah Khalid, sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 pihaknya menyiapkan ruang isolasi di infeksi center.
RSUP Wahidin juga menyediakan ruangan paviliun khusus dengan ketersediaan 40 tempat tidur.
Tempat ini lebih nyaman karena bisa melihat langsung suasana luar melalui jendela.
Dengan terpaparnya 16 tenaga medis, kata Khalik, tentu berpengaruh pada sistem rotasi tenaga medis dalam hal menangani pasien.
Tidak hanya itu, APD yang digunakan tenaga medis kurang berkualitas sehingga tenaga medis mudah terpapar.
"Kami tentu masih membutuhkan APD, paling baik kalau itu berkualitas bagi tenaga medis kita yang bertugas.
"Saat ini penambahan tenaga medis masih diperlukan, mengingat jumlah pasien terus bertambah," ujarnya.
Antisipasi Lebaran
Mengenai dengan kesiapan tenaga medis mengantisipasi lebaran Idul Fitri 1441 hijiriah, apakah akan menambah tenaga medis untuk ditugaskan, kata Khalik masih membutuhkan tenaga medis.
"Masih ada tenaga lain yang sementara jaga di ruang perawatan. Mereka tidak langsung pulang ke rumah,
"Tapi dikasih menginap di hotel selama dua minggu, sebagian juga diinapkan di Poltekkes Antang," jelasnya.
Melihat kondisi itu, tenaga medis tentu bertaruh nyawa bahkan rela tidak pulang berkumpul bersama keluarganya karena sibuk mengurusi pasien.
• Prank Lelang Motor Bisa Bikin Malu Presiden, Ferdinand Hutahaen Minta Bamsoet Ambil Alih Pembayaran
Sementara warga dengan entengnya ke luar rumah, padahal ada aturan PSBB dan Peraturan Wali Kota membatasi pergerakan.
"Ada lima rumah sakit yang ditunjuk sebagai rujukan dan itu semua dijaga betul.
"Tapi ini dampaknya, petugas kesehatan yang terinfeksi, bukan hanya di wahidin, tetapi di rumah sakit lainnya juga," ujarnya.
Dengan melihat kondisi sekarang ini, bila masyarakat tetap abai dengan protokol kesehatan, maka tenaga medis juga akan kebablasan merawat pasien karena terus bertambah.
• Polisi Sebut Ada 3 Kesalahan yang Dilakukan Habib Umar Assegaf Saat Pemberlakuan PSBB
Oleh karena itu Pemerintah harus tegas, agar virus ini tidak menyebar luas secara massif mengingat banyaknya kelonggaran-kelonggaran dalam penerapan aturan.
Data yang diperoleh sementara ini, untuk pasien Covid-19 di Sulsel mengalami peningkatan 34 orang hari ini, Rabu 21 Mei 2020 terkonfimasi positif.
Jumlah sementara mencapai 1.135 pasien positif tersebar di 24 kabupaten kota se-Sulsel.
Tambah 34, Sulawesi Selatan Urutan ke-4 Tertinggi Positif Covid 19
Sementara itu Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan terjadi peningkatan kasus positif COVID-19.
Dari catatan Jubir Covid 18 terkomfirmasi per hari ini, Kamis (21/5) adalah yang tertinggi selama dua bulan terakhir yakni mencapai 973 orang, sehingga totalnya menjadi 20.162 pasien.
Berdasarkan data yang dikantongi Yuri, wilayah yang mengalami peningkatan kasus positif terbanyak adalah Provinsi Jawa Timur dengan penambahan sebanyak 502 orang, sehingga totalnya menjadi 2.998.

"Hari ini meningkat 973 orang. Peningkatan ini luar biasa dan peningkatan inilah yang tertinggi," ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
"Peningkatan tertinggi ini ada di Jawa Timur khususnya, sehingga total (seluruh provinsi) menjadi 20.162 orang,” lanjutnya dalam rilisnya.
Menurut Yuri, adanya peningkatan tersebut disebabkan karena banyaknya kelompok rentan yang tertular dari orang yang membawa virus corona jenis baru.
Sementara itu, hingga hari ini belum dapat diketahui siapa saja orang-orang pembawa atau _carrier_ virus ini, sebab banyak orang yang positif namun tanpa gejala atau tidak terlihat sakit.
"Peningkatan hari ini adalah peningkatan yang tertinggi. Maka dari itu mari kembali kepada hal yang mendasar bahwa kasus baru ini muncul akibat adanya kelompok rentan, yang tertular orang lain yang membawa penyakit ini. Sementara yang kita lihat siapa yang membawa penyakit ini susah untuk bisa kita dapatkan,” jelas Yuri.
Oleh sebab itu, menjalankan protokol kesehatan menjadi hal terpenting yang harus dilakukan seperti mencuci tangan dengan air yang mengalir, memakai masker, jaga jarak, hindari berkerumunan dan tetap di rumah.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak di Indonesia.
Kelima daerah itu adalah Provinsi DKI Jakarta ada kasus 6.301 disusul Jawa Timur sebanyak 2.998 Jawa Barat 1.962, Jawa Tengah 1.217, Sulawesi Selatan 1.135 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 20.162 orang.
Selain kasus terkonfimasi positif, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 juga mencatat jumlah pasien sembuh menjadi 4.838 setelah ada penambahan 263 orang dan kasus meninggal menjadi 1.278 dengan penambahan 36 orang.
Kemudian untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.458 kemudian Jawa Barat 422, Jawa Timur sebanyak 403, Sulawesi Selatan 398, Bali 280, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 4.838 orang.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 219.975 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 69 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 34 laboratorium. Sebanyak 160.374 orang yang diperiksa didapatkan data 20.162 positif dan 140.212 negatif.
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 50.187 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada menjadi 11.066 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 392 kabupaten/kota di Tanah Air. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Prihatin! Ada 16 Tenaga Medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Positif Covid-19, Rumah Sakit Lakukan Ini?, https://makassar.tribunnews.com/2020/05/22/prihatin-ada-16-tenaga-medis-rsup-wahidin-sudirohusodo-positif-covid-19-rumah-sakit-lakukan-ini?page=all.
Penulis: Abdul Azis
Editor: Arif Fuddin Usman
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Prihatin! Ada 16 Tenaga Medis RSUP Wahidin Sudirohusodo Positif Covid-19, Rumah Sakit Lakukan Ini?, https://makassar.tribunnews.com/2020/05/22/prihatin-ada-16-tenaga-medis-rsup-wahidin-sudirohusodo-positif-covid-19-rumah-sakit-lakukan-ini?page=all.
Penulis: Abdul Azis
Editor: Arif Fuddin Usman